BANGKA - Bukan untung yang diraih, malah rugi yang didapat,
bahkan nyawapun ikut meregang.
Pepatah itu, dialamatkan kepada Agus Budiwahono (35) warga
Pesantren kelurahan Simpang Perlang yang hendak melaksanakan ritual
menggandakan uang, malah ditemukan tewas di kawasan Kebun Karet Mesirat
Tebet Jongkong lima, Sabtu (13/12/2014)
sekitar pukul 22.30 WIB.
Informasi dihimpun bangkapos.com, Minggu (14/12/2014)
penemuan jasad Agus bermula dari informasi keluarganya yang khawatir sejak
pergi dari Rumah, Kamis (11/12/2014) sore Agus juga belum pulang kerumahnya.
Kemudian pihak keluarga dibantu anggota kepolisian Polres
Bateng, segera melakukan pencarian di
tempat terakhir kali Agus, menghilang, yakni di Kebun Karet Mesirat
Tebet Jongkong lima Desa Simpang
Perlang, Sabtu (13/12/2014).
Sayangnya saat ditemukan Agus sudah tidak bernyawa. Bahkan
tubuhnya sudah mengeluarkan bau tidak sedap.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga dan sejumlah saksi
yang melihat, ujar Kasat Reskrim Polres Bateng, AKP Pebriandi Haloho seizin
Kapolres Bateng, AKBP M Zainul, SIK, M.H kepada bangkapos.com, Minggu (14/12/2014)
Korban terakhir kali, terlihat pergi dengan Mbah No dan Miseni. Kepergian
ketiganya belakangan diketahui untuk melaksanakan ritual mengandakan uang.
"Miseni bersama Mbah No, pergi kerumah mas Agus. Saat itu, Mbah No mengaku bisa menggandakan uang dengan ritual khusus. Kemudian ketiganya berjanji melaksanakan ritual tersebut," ujar Pebriandi.
Dikatakan Pebriandi, menurut pengakuan Miseni, dirinya tidak ikut dalam ritual penggadaan uang. Ia
hanya diminta mengantar ke lokasi untuk diadakan ritual.
"Miseni mengaku hanya mengantar saja sampai di kebun karet Kamis (11/12/2014) sekitar pukul 13.00 WIB. Terus disuruh pulang. Mbah No, bilang ngak usah ikut ritual ini, Miseni pulang saja. Sebelumnya menurut Miseni, dirinya sempat mendengar korban mengatakan kepada Mbah No. Kalau ritual tidak berhasil, berarti Mbah No telah menipunya," tutur Pebriandi.
Namun, sore harinya, Mbah No terlihat pulang sendiri,
kemudian Miseni menanyakan dimana keberadaan Agus. Saat itu, Mbah No, dengan
singkat mengatakan bahwa Agus, belum selesai ritualnya.
Sejauh ini, ungkap Kasat Reskrim Polres Bateng, AKP pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih
mendalam dengan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.
"Kasus masih kita dalami. Saat ini, Mbah No, diduga sebagai tersangka. Sejak Jumat
(12/12/2014), Mbah No menghilang, dengan membawa kabur sepeda motor milik
pasiennya berobat, Mbah No ini, dikenal juga sebagai dukun, atau
paranormal," imbuhnya. (Tribunnews)