LHOKSUKON – Akibat
terendam banjir sejak Jum’at (19/12), sebanyak 1.421 Kepala
Keluarga (KK) di 14 Gampong dalam Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara
masih menempati barak pengungsian yang telah disediakan.
Di
tempat pengungsian, korban musibah banjir dilaporkan terancam kelaparan akibat
minimnya kebutuhan pokok seperti beras dan lainnya. Selain beras, pengungsi
juga kesulitan mendapatkan air bersih.
Sekretaris
Camat Langkahan, Nurdin, saat dikonfirmasi Minggu (21/12) mengatakan, sampai
hari ini pemukiman masih terendam banjir rata-rata masih mencapai 3 meter,
sehingga warga tidak berani pulang ke rumah mereka.
“Saat
ini warga kesulitan beras, karena saat ini bantuan beras baru datang dari ExxonMobil 40 sak, dan
dari Dinas Sosial, Aceh Utara, lain tidak kita ketahui karena tidak ada laporan,”
sebutnya.
Nurdin
menambahkan, korban banjir Langkahan sangat mengharapkan bantuan beras dan air
bersih. Karena tidak ada air warga terpaksa minum air sumur yang bercampur air
sungai yang keruh.
Sementara
itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Munawar
Ibrahim, saat dihubungi mengatakan kepada masyarakat diharapkan untuk tetap
bertahan di tenda pengungsian. Sebab intensitas hujan di Aceh Utara hingga
beberapa hari ke depan masih tinggi, sehigga dikhawatirkan akan terjadi banjir
susulan.
“Kami
minta warga di sejumlah kecamatan di Aceh Utara yang tinggal di pinggir sungai
agar siaga selama musim penghujan. Sebab perubahan iklim dan cuaca ekstrim
rentan akan musibah banjir,” himbaunya.
Kata
dia sejumlah kecamatan yang diserukan siaga yaitu, Lhoksukon, Langkahan, Cot
Girek, Matangkuli, Pirak Timu, Lapang, Paya bakong, Murah Mulia, Tanah Luas,
Samudera, Kuta Makmur, Simpang Kramat, Geuredong Pase, Sawang dan Kecamatan
Muara Batu. (01)