-->

Rumah Darwin di Gampong Mee Matangkuli Ludes Terbakar

02 November, 2014, 00.02 WIB Last Updated 2014-11-03T02:19:46Z
LHOKSUKON - Kebakaran hebat terjadi di Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara. Sebuah rumah milik Darwin (45), di Gampong Mee ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun rumah semi permanen yang diduga terbakar akibat api lilin ini mengalami kerugian sekitar 70 juta rupiah.

Informasi yang diperoleh lintasatjeh.com, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.30WIB, Sabtu (01/11/2014) malam tadi. Kebakaran terjadi setelah salah seorang remaja bernama Fahmi (16), menyalakan api lilin untuk menerangi ruang kamar rumah tersebut. Api lilin tidak dimatikan, kemudian Fahmi pergi ke Kecamatan Tanah Luas, meninggalkan rumah sesaat. Sumber api lilin menjadi membesar. Kemudian menghanguskan bagian dinding rumah.

Menurut keterangan warga setempat, saat kejadian, pemilik rumah tidak ditempat. Adapun saudara perempuan Fahmi yaitu Miftahul Jannah (28), yang biasanya tinggal bersama dirumah itu juga meninggalkan rumah pulang kerumah orangtuanya. Sementara kedua orangtua Fahmi sudah lama tidak dirumah, merantau ke Malaysia.

Api yang membesar sempat dilihat oleh salah seorang anak berusia 10 tahun, yakni Mona yang merupakan tetangga korban. Kemudian, ia pun menginformasikan kepada warga lainnya bahwa ada kebakaran yang tengah terjadi. Sayangnya, api terus membesar dan menghanguskan bagian-bagian isi rumah tersebut.

Informasi yang diterima, sekitar 10 menit, saat kejadian, ada salah seorang pegawai Pemadam Kebakaran Aceh Utara yaitu Basri, datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia datang dengan mobil bertangki air. Dibantu puluhan warga setempat, Basri mencoba melakukan pemadaman.

Bantuan pemadam kebakaran terus bertadangan kelokasi itu. Sayangnya, mobil pemadam milik Kabupaten Aceh Utara yang satu ini tidak dapat diandalkan sama sekali. Mobil tangki bernomor polisi BL 9175 AN yang bermarkas di Landing itu tidak bisa mengeluarkan air semprotannya. Petugas pemadam memberi alasan mobilnya sedang mengalami kerusakan pada bagian pompa air. Bantuan pemadam yang terkesan cuma-cuma itu justru membuat warga-warga di lokasi kecewa.

Rumah kian hangus, meski ada upaya pemadaman. Kendati tidak ada korban jiwa, namun akibat peristiwa kebakaran ini, kerugian diperkirakan mencapai 70 juta rupiah. Beberapa jam setelah rumah itu merata dengan tanah, warga-warga disana terlihat saling membantu menyelamatkan barang-barang dan memadamkan api dengan alat seadanya.

Warga yang kecewa dengan fasilitas mobil tangki pemadam kebakaran itu meminta pemerintah setempat untuk lebih siap siaga dan dapat menyediakan fasilitas penyelamat kebakaran yang memadai.

Selain itu, mobil pemadam tersebut tak hanya sekedar rusak bagian pompa air, bahkan petugas pemadam juga keseringan tiba dilokasi kejadian setelah rumah atau bangunan merata dengan tanah. Hal ini pernah terjadi di beberapa titik kebakaran dikawasan Aceh Utara, salah satunya di Gampong Cempeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, kabupaten setempat. (02)






Komentar

Tampilkan

Terkini