-->

Pengamat: Munas 2015 Akan Jadi Penentu Arah Koalisi Golkar

16 November, 2014, 23.24 WIB Last Updated 2014-11-16T16:24:16Z
JAKARTA - Meskipun belum dinyatakan secara terang, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie (ARB) berpotensi untuk menjadi petahana (incumbent) pada Musyawarah Nasional 2015. Kembali mencalonkan dirinya ARB ditengarai sebagai upaya Koalisi Merah Putih (KMP) mempertahankan partai berlambang beringin itu.
"Poin saya, pada Munas nanti akan jadi penentu arah koalisi. Karena KMP juga punya kepentingan," kata Burhanuddin Muhtadi, pengamat politik Indikator Politik Indonesia, pada sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/11).
Sebagaimana terjadi pada Munas Golkar 2004, yang pada saat itu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga mengalami keterbelahan. Ketika itu kemenangan Jusuf Kalla pada saat itu terhadap petahana Akbar Tandjung ikut mengajak Golkar, yang tadinya berada di oposisi, untuk bergabung dengan koalisi pro pemerintah.
"Bukan tidak mungkin skenario yang sama juga terjadi pada Munas 2015," imbuhnya
Namun, pada Munas 2004 tersebut, menghadapi Akbar yang bisa dibilang berprestasi membawa Golkar, Jusuf Kalla harus bersatu dengan calon lain seperti Surya Paloh, Agung Laksono dan Wiranto untuk mengumpulkan dukungan.
"Kalau mereka main sendiri-sendiri, mau tidak mau mereka akan memuluskan jalan Ical (ARB), tapi kalau mereka bersatu mereka akan menang," ujarnya.
Sebagaimana Muktamar PPP, masuknya kepentingan lain dari luar seperti Koalisi Indonesia Hebat (KIH) juga bisa terjadi di Munas Golkar. Burhan mengatakan saat ini KIH atau pemerintah, sedang menunggu calon mana selain ARB yang memiliki posisi tawar memenangkan Munas.
Menurut Burhan, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Jogjakarta 18-19 November yang sebentar lagi akan datang menjadi indikator Munas yang diagendakan digelar Januari 2015. (Beritasatu)
Komentar

Tampilkan

Terkini