TURKI - Paus
Fransiskus menggelar kunjungan selama tiga hari ke Turki untuk menyerukan
dialog lintas agama menandingi fanatisme dan fundamentalisme.
Dalam pidato yang disampaikan di Ankara, Paus yang
didampingi Presiden Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan untuk mendorong
perdamaian di Timur Tengah yang sudah terlalu lama menjadi ajang perang
saudara.
"Dialog yang dapat memperdalam pemahaman dan
penghargaan antar keyakinan beagama," kata Paus dalam konferensi pers
seperti dilansir BBC (Sabtu, 29/11).
Menurut dia, fanatisme dan fundamentalisme, seperti halnya
kekhawatiran irasional yang dapat mengembangkan kesalahpahaman dan
diskriminasi,. Hal ini butuh untuk ditandingi dengan solidaritas dari seluruh
penganut kepercayaan. Untuk itu, dia mendesak tambahan bantuan dari Turki untuk
membantu para pengungsi dari Suriah dan Irak.
Setelah bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di
Ankara, Paus dijadualkan berkunjung ke Istanbul untuk bertemu dengan kepala
gereja Kristen Ortodoks, Patriark Bartolomeus I, dalam rangka menjembatani
antara Katolikisme dan Kristen Ortodoks. Paus juga direncanakan akan
mengunjungi Sultan Ahmed, atau tempat beribadah dari abad ke-17 yang juga
dikenal sebagai Masjid Biru.
Ini menjadi kunjungan keempat seorang paus ke Turki yang
mayoritas berpenduduk Islam, dengan komposisi 80 juta penduduk beragama Islam
dan ada sekitar 120 ribu beragama Kristen. (RMOL)