-->

Mantan Kombatan Angkat "Go Cangkoi" Tanam Kedelai

02 November, 2014, 12.39 WIB Last Updated 2014-11-03T02:16:51Z
ACEH TIMUR - Pemandangan indah nan hijau seratusan hektare areal tanaman kedelai yang berada di lereng perbukitan Desa Paya Gaboh, Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur, semakin sejuk di hati ketika alunan berbagai syair yang terlantun merdu dari mulut seorang Syeh Seudati tersohor tahun 80-an, yakni Syeh Do Brama Sakti, ketika membangkitkan semangat kerja para anggota kelompok tani yang sedang mengangkat go cangkoi (gagang cangkul_red).

Pemandangan itu terlihat saat mereka membersihkan tumbuhan gulma yang tumbuh liar diantara tanaman kedelai yang mereka tanam, telah menjadi nilai keunikan tersendiri bagi kelompok tani yang diketuai oleh seorang eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Saipul alias Maluku.

Amatan wartawan media ini, Minggu (2/11/14), keseluruhan anggota kelompok tani yang diketuai oleh Maluku, memiliki rasa kekompakan serta selalu gigih dan mengedepankan budaya gotong royong antara sesama.

Sebagai salah seorang eks kombatan, Maluku, mengatakan bahwa selama ini dirinya berupaya mengajak para rekan dan juga warga didesanya agar tidak merasa enggan ataupun malas untuk bertani. Apalagi saat ini pihak pemerintah pusat, melalui Dinas Pertanian Hortikultura Kabupaten Aceh Timur, memberi bantuan berupa budidaya kedelai secara cuma-cuma.

"Secara pribadi, semenjak saya tidak lagi angkat senjata semenjak pihak RI dan GAM menandatangani MoU Helsinki, pada 15 Agustus 2005 lalu, saya berusaha mengisi perdamaian dengan cara yang sedikit berbeda dengan kebanyakan rekan-rekan eks kombatan yang lain. Saya mengangkat 'go catok' untuk perjuangan kedaulatan ekonomi keluarga saya," katanya dengan wajah berkeringat.

"Alhamdulillah, seiring dengan adanya bantuan budidaya tanaman kedelai dari pemerintah yang disalurkan melalui Dinas Pertanian dan Hortikultura Aceh Timur, telah memberi keringanan bagi saya beserta teman-teman saya lainnya dalam upaya mewujudkan harapan untuk membangun perekonomian di sektor pertanian," imbuhnya.

"Saat ini, dengan jumlah anggota sebanyak 15 (lima belas) orang, kelompok tani yang saya pimpin, sedang membudidayakan 100 Hektare tanaman kedelai dan Insya Allah, bila tidak ada aral yang melintang, dua bulan lagi, kami akan panen raya," pungkas Maluku.

Sementara itu, salah seorang anggota kelompok tani, yakni Syeh Do Brama Sakti, kepada wartawan menyampaikan ucapan salutnya kepada Maluku yang dulunya pernah angkat senjata, namun kini telah memberi inspirasi baginya untuk bersedia dan tidak merasa sungkan mengangkat go cangkoi.

Syeh Do juga mengucapkan terima kasihnya kepada Bupati Aceh Timur yang selama ini telah bekerja keras demi rasa kepeduliannya terhadap daerah dan rakyat yang ada kabupaten setempat.

"Saya beserta para rekan lainnya sangat mengharapkan agar pada saat panen raya tanaman kedelai milik kelompok mereka nanti dapat dihadiri langsung oleh Bupati Aceh Timur," ujar Syeh Do.

"Jika Allah mengizinkan, setelah selesai acara panen raya, kami berencana akan mengadakan hiburan seni tarian seudati di desa kami, Paya Gaboh. Karena selain sebagai hiburan, tarian seudati merupakan khasanah budaya Aceh yang harus di lestarikan sepanjang masa," demikian kata Syeh Do.(ar)








Komentar

Tampilkan

Terkini