ACEH TIMUR - Proyek pembangunan di kabupaten Aceh Timur belum seutuhnya rampung dikerjakan. Seperti salahsatu pembangunan jembatan di Gampong Lueng Mantangguru, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur kini terlantar setelah ditinggalkan kontraktor.
Proyek pembangunan jembatan yang bernilai puluhan miliar yang bersumber dari dana APBA yang dikerjakan oleh PT. Multi Putra Inti, pada tahun 2013 lalu, kini jembatan tersebut sudah terhenti perbaikannya.
Hal tersebut diduga proyek itu terindikasi permainan disaat dilakukan pelelang oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Aceh.
Kepada lintasatjeh.com, Senin (3/11), masyarakat mengatakan sangat mengharapkan jembatan itu agar segera diselesaikan sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.
Karena jembatan ini adalah satu satunya urat nadi masyarakat untuk melintas menuju desa dan kota mereka.
"Apa Pemerintah Aceh harus menunggu korban lagi baru jembatan ini diselesakan, karena sebelumnya jembatan ini telah banyak menelan korban, bahkan ada yang meninggal dunia akibat jatuh ke sugai, dan juga beberapa tahun sebelumnya satu unit Truk Col Mitsubishi yang mengangkut bibit Sawit bantuan pertanian juga terperosok ke sungai," ujar Masri.
Sementara itu kondisi jembatan darurat untuk akses ke beberapa desa ini sudah sangat tidak layak untuk digunakan lagi sebagai alat penyeberangan.
Sementara itu, Ketua Lembaga Acheh Future Razali Yusuf, juga menilai pembangunan jembatan tersebut ada indikasi permainan pihak saat melakukan pelelangan tender, dan dia juga mendesak Pemerintah segera menyelesaikan pembangunan jembatan Lungsa Mantangguru.
"Mohon jembatan itu segera diselesaikan, mengingat jembatan tersebut sudah banyak menelan korban," ucap Razali Yusuf. (Ilham)