-->

Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un, Kiai Alawi Muhammad Sampang Madura Berpulang

10 November, 2014, 19.49 WIB Last Updated 2014-11-10T12:49:02Z
MADURA - Ulama terkemuka dari Kerongan, Kabupaten Sampang, Madura, Kiai Alawi Muhammad tutup usia, Senin (10/11) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Attaroqi itu semasa hidup dikenal lantang membela rakyat kecil.

Kabar meninggalnya Kiai Alawi dibenarkan Ketua DPW PPP Jawa Timur Musyafa' Noer. "Iya benar mas," ujarnya kepada merdeka.com saat ditanya kebenaran berita Kiai Alawi tutup usia.

Kabar meninggalnya tokoh NU itu menyebar di situs jejaring sosial, Twitter. Beragam kicauan duka cita ditulis para pengagumnya. Misalnya ditulis @Set_Wahedi "Innalillahi: tlh mninggaldunia KH. Alawi Muhammad, pngasuh PP. Attaroqi, Karongan-Sampang, snin 10/11/2014 16.30 wib".

Kemudian ditulis pemilik akun @elmahrosa99 yang mengatakan, "KH. Alawi Muhammad, tokoh masyarakat dan Ulama Madura, smoga ditrima di sisiNya. esa hilang, dua terbilang, mati satu, tumbuh seribu."

Kiai Alawi dikenal sebagai tokoh agama, penganjur kebaikan dan tokoh masyarakat berpengaruh di Sampang. Semasa hidup, kiai ini dikenal membela rakyat kecil, misalnya dalam kasus Waduk Nipah pada 1993 silam yang menelan beberapa korban penembakan.

Anak keempat dari 11 bersaudara itu lahir di Dusun Tenggumung Desa Karongan, Sampang pada 1928. Dia anak petani, lalu merantau ke Jawa untuk belajar berdagang dan sekembalinya dari perantauan menjadi pengasuh pondok pesantren. Dia juga aktif di PPP pada rezim orde baru berkuasa.

Ketokohan Kiai Alawi mendongkrak suara PPP di Sampang. Dia berpandangan bawah politik hukumnya fardu ain alias wajib bagi umat Islam. Pada awalnya, Kiai Alawy pendukung Nahdlatul Ulama (NU) namun akhirnya dia berkampanye untuk PPP. (merdeka)
Komentar

Tampilkan

Terkini