JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Islam mengingatkan kepolisian
merupakan pengayom masyarakat. Sayangnya, harapan ini masih jauh panggang dari
api.
"Tindakan represif petugas kepolisian dari Polrestabe
Makassar dan Polda Sulawesi Selatan terhadap aksi mahasiswa menolak rencana
kenaikan harga BBM dan wartawan yang meliput beberapa hari lalu menunjukkan
kepolisian sebagai musuh rakyat," kata Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) Cabang Jakarta Raya, Arief Wicaksana dalam keterangannya (Minggu, 16/11).
Sangat tidak manusiawi aparat kepolisian yang mempunyai
fungsi dan peran sebagai pelindung dan pengayom melakukan tindakan yang tidak
seharusnya sehingga banyak korban yang berjatuhan.
Menurut Arief, yang dilawan bukanlah musuh atau mafia tapi
adalah mahasiswa yang hanya bermodalkan buku dan pena. Tidak bisa diterima jika
mereka dilawan aparat kepolisian dengan senjata.
Karena itu dia meminta Kapolrestabes Makassar Kombes Fery
Abraham dan Kapolda Sulsel Irjen Anton Setiadji dicopot dari jabatannya.
"Kapolda dan Kapolrestabes harus berani mempertanggung
jawabkan yang telah dilakukan anggotanya. Keduanya terbukti tidak mampu
memimpin anggotanya dengan baik," katanya. (rmol)