JAKARTA - Harga rata-rata cabai rawit merah di pasar tradisional Jakarta bisa mencapai Rp 70.000/kg. Padahal harga cabai ini di tingkat petani hanya Rp 40.000/kg. Kenapa?
Ketua Asosiasi Agribisnis Jawa Timur Sukoco menilai, panjangnya distribusi cabai dari petani menuju konsumen di Jakarta, menjadi pemicu tingginya harga cabai rawit merah di pasar tradisional Jakarta.
"Di tingkat petani itu harga cabai rawit merah Rp 45.000-48.000/kg, di Jakarta bisa sampai Rp 80.000/kg itu masuk akal karena rantai panjang. Sampai ke konsumen harganya bisa mencapai 100%," ungkap Sukoco kepadadetikFinance, Sabtu (22/11/2014).
Sukoco mengatakan, panjangnya rantai distribusi cabai menyebabkan harga merangkak naik. Hal itu disebabkan karena pedagang menghtung nilai susut timbang cabai akibat lamanya waktu pengiriman dari Jawa Timur menuju Jakarta.
"Kalau rantainya cukup panjang maka butuh waktu yang lama. Itu berarti ada nilai susut. Misalnya cabai 1 kg kalau rantainya panjang tinggal 6 ons karena susut dan busuk," paparnya.
Selain masalah rantai pasok yang cukup panjang, produksi cabai yang masih terbatas dan tingginya permintaan juga menjadi penyebab melonjaknya harga cabai rawit merah di Jakarta. Petani cabai di Jawa Timur masih memiliki banyak kendala seperti permodalan, iklim, dan serangan hama.
"Kalau kaitannya harga mahal, maka di sana ada kaitan antara suplai dan permintaan. Produksi kita saat ini berkurang, kita belum memasuki masa panen. Bulan Juli-Agustus panen susut sampai 50% dari panen normal," sebutnya. (detikcom)
