ONTARIO - Meskipun mendapatkan kasih sayang melimpah, anak tunggal
tak selalu bahagia. Banyak di antaranya yang mengeluh kesepian karena tak punya
sanak saudara. Namun sebuah studi mengatakan sebaliknya, orang tua lebih
bahagia bila mereka hanya punya satu keturunan saja.
Peneliti dari University of
Western Ontario ini menemukan kebahagiaan pasangan suami istri akan memuncak
saat anak pertama mereka lahir, terutama satu tahun sebelum dan satu tahun
sesudah kelahiran anak pertama mereka.
Setelah itu, kadar kebahagiaan
mereka perlahan akan terus menurun seiring bertambahnya jumlah anak mereka.
"Ketika anak nomor dua
lahir, mereka juga akan merasakan kebahagiaan, tapi ini hanya sesaat atau tidak
sebesar kebahagiaan ketika anak pertama lahir," ungkap peneliti Rachel
Margolis, PhD seperti dikutip dari Men's Health, Minggu (30/11/2014).
Margolis menambahkan kebahagiaan
yang dirasakan orang tua saat anak kedua lahir tak begitu besar sebab ini
bukanlah hal yang baru bagi keduanya. Tak heran ketika anak ketiga dan
seterusnya lahir, pasangan orang tua justru tidak memperlihatkan kebahagiaan
sama sekali.
"Kelahiran anak ketiga jadi
tidak terasa gregetnya karena mereka sudah disibukkan dengan dua anak
sebelumnya. Dan biasanya anak ketiga lahir tanpa direncanakan," imbuh
Margolis.
Menurut Margolis, temuannya dapat
menjelaskan mengapa pasangan moderen cenderung memiliki keturunan lebih sedikit
daripada pasangan suami istri di masa lalu. Apalagi berdasarkan pengalaman,
orang tua dengan banyak anak justru seringkali mengalami kesulitan finansial,
sehingga mereka lebih memilih untuk tidak menambah keturunan.
"Temuan ini menarik, tapi
masih ada banyak variabel yang mempengaruhi kebahagiaan Anda bersama anak-anak
dan keluarga, misal usia atau kondisi finansial. Ini tergantung pada pribadi
masing-masing," tutupnya. (detikcom)