-->

Arti Sebuah Persahabatan

03 November, 2014, 16.53 WIB Last Updated 2014-11-03T09:53:35Z
Dalam hidup ini kita sadar ada perbedaan sahabat-sahabat dengan kawan-kawan tapi selama ini tidak tau beda sahabat dengan kawan, kita hanya menjalankan tanpa kita sadari dengan sendirinya makna sahabat dengan kawan.

Sahabat tidak akan terlepas dalam hidup kita sehari-hari, sahabat bagaikan emas yang kita jaga dengan hati nurani yang paling dalam. Tapi kawan hanya sebatas kawan saja, kawan tidak pernah hadir dalam menyelesaikan masalah yang kita pecahkan,. Karen kaw an tidak pernah kita cerita pribadi yang kita alami dalam kehidupan ini.Sahabat banyak diartikan sebuah hubungan pertemanan yang sangat dekat atau lebih kepada arah persaudaraan. Terkadang seorang sahabat sendiri lebih dekat dari pada keluarga yang kita miliki.

Terkadang kita menceritakan apapun lebih jujur kepada sahabat dibanding dengan keluarga kita sendiri. Sahabat memang seperti menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kita namun kadang kala sahabat sendiri bisa menjadi musuh buat kita jika kita tidak mampu menjaga hubungan yang baik ini.

Pada masa Nabi Muhammad SAW pernah mengibaratkan ikatan persahabatan antar dua orang muslim dengan kedua belah tangan. Beliau tidak memakai perumpamaan lain karena jalinan hubungan antar kedua tangan sangat cocok untuk dijadikan, ibarat dalam menjalani hubungan sesama manusia. Kita bisa melihat bagaimana kedua belah tangan saling membantu satu sama lain dalam usaha menggapai tujuan. Keduanya bersatu padu dalam mewujudkan tujuan. Keduanya melebur menjadi satu untuk mencapai tujuan yang sama.

Demikian juga jalinan persahabatan manusia akan lebih indah seandainya dilandasi dengan semangat kerjasama sebagaimana kedua belah tangan. Mereka senantiasa saling bahu-membahu untuk mencapai bersama. Menanggung bersama setiap kesedihan yang menimpa. Dan setiap kebahagiaan akan selalu dinikmati bersama. Dalam situasi dan kondisi apapun jalinan kerjasama terus berlanjut. Saling membantu saat dibutuhkan walau tanpa diminta serta saling menjaga rahasia dan aib. Bersabda, “Paling utamanya amal baik ialah memberi kegembiraan kepada saudaramu yang beriman”. (HR. Ibnu Abi Dunya).

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, dalam al-Ushûlus-Sittah, pada pokok yang kedua,[1] mengatakan: "Allah Azza wa Jalla memerintahkan agar (umat Islam) bersatu di dalam agama dan melarang berpecah belah di dalamnya. Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan hal ini dengan penjelasan yang sangat terang dan mudah dipahami oleh orang-orang awam. Allah Azza wa Jalla melarang kita menjadi seperti orang-orang sebelum kita yang berpecah belah dan berselisih dalam urusan agama hingga mereka hancur karenanya."


Dalam berkehidupan bermasyarakat sesama sahabat kita tidak perlu bermusuhan sesama atau berpecah gara-gara beda pendapat yang diungkapan oleh kawan kita atau orang yang pernah kita bergaul.

Oleh: Samsuir, Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe
Komentar

Tampilkan

Terkini