-->

AAA Tolak Bendera Bintang Bulan Jadi Bendera Provinsi Aceh

20 November, 2014, 20.04 WIB Last Updated 2014-11-21T11:20:02Z
BANDA ACEH - Pemerintah ZIKIR harusnya menghentikan polemik bendera Bintang Bulan dengan RI. Karena bendera Bintang Bulan merupakan bendera perjuangan Aceh Merdeka, bukan sebagai bendera provinsi. Bendera Bintang Bulan juga merupakan simbol perjuangan untuk terwujudnya sebuah Negara Aceh.

Pemerintah Aceh tidak perlu menghabis-habiskan waktu dan energi untuk memaksa pemerintah pusat agar mengesahkan Qanun Lambang dan Bendera Aceh karena Jakarta tetap tidak akan mengizinkan bendera Bintang Bulan berkibar di Aceh.

Kami sebagai mantan kombatan GAM luar negeri, jelas menentang bendera Bintang Bulan hanya dijadikan sebagai lambang bendera propinsi. Demikian dikatakan Ketua Acheh Australia Association, Tgk. Sufaini Syekhy kepada wartawan melalui telepon selularnya, Kamis (20/11/2014).

"Kami setuju bila bendera Bintang Bulan disahkan sebagai bendera Negara Aceh. Untuk itu, kami meminta RI-GAM agar melakukan perundingan lanjutan damai Helsinki dengan melibatkan seluruh tokoh-tokoh GAM dalam dan luar negeri," katanya.

Menurutnya, kalau ZIKIR benar-benar mau memperjuangkan bendera Bintang Bulan alangkah baiknya segera mundur dulu dari posisi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, karena mereka saat ini tercatat sebagai pejabat RI.

"Logikanya, bagaimana mungkin Pemerintah RI merestui Aceh dalam bingkai NKRI, menggunakan simbol-simbol GAM untuk memperjuangkan Negara Aceh. Apalagi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijanto, menyatakan pemerintah pusat setuju melibatkan pemerintah Aceh mengelola potensi minyak dan gas di wilayah 200 mil dari garis pantai jika bersedia mengubah bendera Bintang Bulan," katanya lagi.

Jadi, Pemerintah Aceh yang saat ini sudah menjadi perpanjangan tangan Indonesia, ya sebaiknya ZIKIR lebih fokus memikirkan rakyat secara menyeluruh. Lebih baik ZIKIR membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk para mantan kombatan GAM dan seluruh rakyat Aceh. Karena rakyat Aceh perlu hidup yang layak dan bermartabat daripada memikirkan persoalan bendera Aceh.

"ZIKIR sebaiknya fokus saja untuk membangun Aceh, dalam sisa masa jabatan di RI yang tinggal 2,5 tahun lagi. Selain itu, yang terpenting lagi yang harus diurus oleh ZIKIR adalah penuhi tuntutan mantan TNA di lapangan dengan membuat gagasan untuk mempersatukan anak bangsa tanpa perpecahan. Dengan demikian, kita semua akan bersatu untuk kembali berjuang demi menciptakan Aceh yang bermartabat yakni menjadi Aceh yang adil, aman, makmur dan sejahtera," kata Ketua AAA.

Kemudian jangan melupakan anak bangsa yang masih tersisa dari korban perang masa lalu. Dan sebaiknya ZIKIR memberi perhargaan kepada seluruh para syuhada, dengan mengurus anak-anak yatim dan janda yang ditinggalkan oleh para syuhada.

"Ini saya pikir lebih penting daripada mengurus bendera, toh bendera tetap tidak dibolehkan oleh RI. Kita tidak setuju kalau bendera Bintang Bulan hanya dijadikan sebagai bendera lambang propinsi, kecuali dengan diizinkan bendera Bintang Bulan kemudian Aceh jadi merdeka. Ini tentu kita akan dukung sepenuhnya," demikian tegas Sufaini Syekhy.(ar)
Komentar

Tampilkan

Terkini