JAKARTA - Anda boleh tidak percaya. Tapi peristiwa yang dialami Sinin (62) warga Jalan Tanjung Wangi RT 03/12, Penjaringan, Jakarta Utara ini benar-benar terjadi. Kakek yang bekerja sebagai operator di perusahaan percetakan ini mengeluarkan telur dari anusnya. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.
Warga sekitar pun geger. Mereka tidak percaya ada manusia bisa bertelur. Telur yang dihasilkan pun mirip telur ayam kampung. Sinin pun tidak bisa menjelaskan fenomena yang dialaminya itu secara medis karena dokter tidak menemukan hal yang aneh saat memeriksanya.
Sejak Senin (3/11) lalu, Sinin hanya bisa terbaring lemas di rumahnya. Dia tidak mendapatkan perawatan medis apapun. Hingga Kamis (6/11) kemarin, sudah 7 butir telur yang dia keluarkan.
Sinin pertama kali bertelur pada 1998. Bahkan jumlah telur yang dikeluarkan sebanyak 202 butir. Telur-telur itu seringkali diambil oleh warga sekitar.
"Banyak orang yang tidak percaya dengan kejadian yang saya alami, tapi saat melihat langsung warga banyak yang percaya. Dari insiden ini banyak yang memanfaatkan situasi ini, warga banyak yang mengambil telur diam-diam setelah saya menelur," kata Sinin, Kamis (6/11).
Sekitar pukul 15.45 WIB, Kamis kemarin, Sinin kembali bertelur. "Ini yang kedua, tadi pagi pertama jam 10.00 WIB," ujar salah satu warga di lokasi, Kamis (6/11).
Informasi yang dihimpun, awalnya Sinin sedang tidur lalu ingin buang air besar. Sinin lalu ke kamar mandi untuk buang air besar dan mandi. Setelah itu, Sinin ke luar kamar mandi dan kembali duduk di ruang tamu.
"Lalu punggungnya diurut sampai pantat baru keluar telur," katanya. Telur yang dikeluarkan Sinin seperti telur ayam kampung. Dari segi ukuran, warna ataupun beratnya.
Biasanya, usai bertelur Sinin akan merasakan lemas selama 30 menit. "Proses pemulihan 30 menit baru berasa segar," katanya. (Merdeka.com)
Warga sekitar pun geger. Mereka tidak percaya ada manusia bisa bertelur. Telur yang dihasilkan pun mirip telur ayam kampung. Sinin pun tidak bisa menjelaskan fenomena yang dialaminya itu secara medis karena dokter tidak menemukan hal yang aneh saat memeriksanya.
Sejak Senin (3/11) lalu, Sinin hanya bisa terbaring lemas di rumahnya. Dia tidak mendapatkan perawatan medis apapun. Hingga Kamis (6/11) kemarin, sudah 7 butir telur yang dia keluarkan.
Sinin pertama kali bertelur pada 1998. Bahkan jumlah telur yang dikeluarkan sebanyak 202 butir. Telur-telur itu seringkali diambil oleh warga sekitar.
"Banyak orang yang tidak percaya dengan kejadian yang saya alami, tapi saat melihat langsung warga banyak yang percaya. Dari insiden ini banyak yang memanfaatkan situasi ini, warga banyak yang mengambil telur diam-diam setelah saya menelur," kata Sinin, Kamis (6/11).
Sekitar pukul 15.45 WIB, Kamis kemarin, Sinin kembali bertelur. "Ini yang kedua, tadi pagi pertama jam 10.00 WIB," ujar salah satu warga di lokasi, Kamis (6/11).
Informasi yang dihimpun, awalnya Sinin sedang tidur lalu ingin buang air besar. Sinin lalu ke kamar mandi untuk buang air besar dan mandi. Setelah itu, Sinin ke luar kamar mandi dan kembali duduk di ruang tamu.
"Lalu punggungnya diurut sampai pantat baru keluar telur," katanya. Telur yang dikeluarkan Sinin seperti telur ayam kampung. Dari segi ukuran, warna ataupun beratnya.
Biasanya, usai bertelur Sinin akan merasakan lemas selama 30 menit. "Proses pemulihan 30 menit baru berasa segar," katanya. (Merdeka.com)