LHOKSUKON - Pembangunan infrastruktur jalan Induk penghubung antar desa menuai protes dari warga. Hal itu dipicu karena lemahnya koordinasi dengan pemerintah setempat.
Salah satunya pekerjaan pembangunan jalan di Gampoeng Baroe, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara yang berimbas hasil pekerjaan jauh dari apa yang diharapkan.
Geusyik Gampoeng Baroe, M Yusuf, kepada lintasatjeh.com, Sabtu (18/10) mengharapkan jalan tersebut rarus secepat mungkin diperbaiki, karna dikhawatirkan akan berefek buruk bagi warga yang melintasinya.
Kata dia, jalan yang baru diaspal pada tahun 2013, namun kondisi jalan sekitar 50 meter sudah amblas ke sungai. Jalan tersebut sekarang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, itu pun harus lebih berhati-hati. Pihaknya sangat mengkhawatirkan apabila tidak ditangani secepatnya tanggul dan jalan tersebut maka apabila musim penghujan nanti akan berefek sangat buruk bagi warga desanya.
“Ini permintaan masyarakat kepada pemerintah. Karena desa kami rawan banjir apalagi tanggul penahan dan badan jalan tersebut sebagiannya sudah amblas ke sungai, kami sudah berkali-kali memberitahukan kepada Muspika akan tetapi sampai saat ini belum ada responnya,” ujar Geuchik.
Satu hal lagi yang sangat meresahkan masyarakat di Gampoeng Baroe tersebut yaitu para pengguna Narkoba yang datang dari desa-desa tetangga, tambahnya, kalangan pengguna Narkoba tersebut sekarang sudah menjadi masalah yang sangat besar dan akan berakibat buruk pada imej para pemuda gampoeng.
“Karna bila ada pengguna yang sudah ketagihan, dia akan menghalalkan segala cara, dan justru dari itu mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang merugikan masyarakat seperti mencuri, merampok dan lain-lain,” pungkasnya. (kingli)