-->






 





Usman Abdullah SE: Ibarat Usia Manusia, Kota Langsa Telah Menginjak Masa Remaja

17 Oktober, 2014, 15.46 WIB Last Updated 2014-10-17T09:21:20Z
LANGSA – Tanggal 17 Oktober 2014, merupakan hari dimana Pemerintah Kota Langsa diresmikan di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri atasnama Presiden RI berdasarkan Undang-undang Nomor 3 tahun 2001 tentang pembentukan pemerintahan Kota Langsa, dan pada hari ini Kota Langsa telah mencapai usianya yang ke- 13 tahun.

“Jika diibaratkan dengan usia manusia, maka kita telah menginjak masa remaja,” demikian Walikota Langsa, Usman Abdullah, SE, saat memberi kata sambutan upacara peringatan HUT Kota Langsa ke-13, di Lapangan Merdeka Kota Langsa, Jum’at (17/10). Upacara dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat pemerintahan Kota langsa, Partai Politik, Ketua KPA Kota Langsa, Pengurus OKP, Ormas, LSM, BEM, peserta Off Road Aceh Forest Explorer, PNS serta para undangan lainnya.

Usman Abdullah menambahkan masa remaja adalah masa transisi menuju ke masa dewasa, sehingga sering terjadi gejolak dalam proses menentukan identitas diri, demikian pula halnya dengan Kota Langsa yang saat ini sedang melakuka “perubahan” menuju terujudnya Kota langsa yang maj, berperadapan dan islami. Tentunya banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi. Pihaknya selaku pimpinan daerah tentunya sangat merasakan hambatan-hambatan yang paling dominan adalah kesadaran dan rasa memiliki warga kota ini terhadap kotanya masih cukup rendah, yang tercermin dari sikap kurang peduli terhadap kebersihan, ketertiban, keamanan, dan keindahan kota.

Ia mencontohkan yang paling sederhana adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan, termasuk di parit dan bahu jalan, menebangi tanaman perindang jalan tanpa izin, dan pencurian tanaman hias di taman-taman pinggir jalan.

Untuk mengatasi hambatan tersebut menurut Walikota Langsa, pihaknya telah membuat berbagai terobosan seperti menggalakkan budaya gotong royong yang melibatkan seluruh PNS dan masyarakat, lomba Gampong bersih, memberikan bantuan becak sampah untuk pengelolaan sampah berbasis komunitas, penyediaan bibit tanaman, serta sosialisasi budaya hidup bersih dan sehat ke gampong-gampong maupun sekolah-sekolah. Selain hambatan dari dalam, katanya, pemerintah Kota langsa juga menghadapi tantangan dari luarberupa persepsi masyarakat dari luar Aceh yang menganggap Aceh tertutup dan tidak ramah terhadap investor, sehingga kunjungan wisatawan luar maupun penanaman modal di Aceh termasuk Kota Langsa masih sangat rendah.

“Hal tersebut berdampak pada rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi, karena tidak ada investasi yang mampu menyerap tenaga kerja dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Usman Abdullah, SE.

Amatan lintasatjeh.com, meskiupun diguyur hujan upacara tetap berlangsung dengan khidmat. (Tim)
Komentar

Tampilkan

Terkini