-->

Terindikasi melakukan KKN, TPK Buket Seuraja akan dipolisikan.

08 Oktober, 2014, 16.32 WIB Last Updated 2014-10-09T06:54:53Z
ACEH TIMUR - Warga Desa Buket Seuraja, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, mengecam keras terhadap perilaku Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) desa setempat yang terindikasi melakukan KKN pada pelaksanaan kegiatan pembangunan saluran pembuang 310 M dan 2 unit plat beton program PNPM Tahun Anggaran (TA) 2014.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang warga Desa Buket Seuraja, Saifan, kepada wartawan, Rabu (8/10/14). Menurut Saifan, pihak TPK terkesan asal-asalan dan tidak merujuk pada prosedur program dalam melaksanakan kegiatan yang jumlah anggaran fisiknya sebesar Rp. 66.542.000,-. 

Adapun beberapa permasalahan yang terjadi dan tidak dapat diamini oleh para warga yang memahami tentang tujuan program nasional tersebut adalah saat memulai pelaksanaan kegiatan pengerukan saluran pembuang, pihak TPK tidak terlebih dahulu meminta izin kepada warga yang kebunnya terkena pengerukan. 

"TPK sangat berani membongkar pagar, bahkan melakukan penebangan sejumlah tumbuhan tanaman keras milik warga tanpa meminta izin pada pemiliknya. Selain itu kwalitas bangunan saluran pembuangan sangat rendah sekali. Baru sebulan dikerjakan, telah banyak yang mengalami keretakan," ungkapnya. 

Selain itu, Saipan juga membeberkan bahwa pihak TPK nekad memutuskan wewenang pihak suplier pemasok material dengan cara sepihak, lalu material dipasok sendiri oleh oknum TPK tanpa melibatkan pihak suplier. Dan diduga kuat, pembangunan 2 (dua) unit plat beton dikerjakan oleh oknum TPK. 

Ironisnya, oknum Kaur Pembangunan Desa, Ibrahim Yusuf, mendapat jatah 'reman' yang mengatasnamakan sebagai pihak pengawas dari pemerintah desa sebanyak Rp. 3000/meter. 

"Jadi, pembangunan saluran pembuangan yang volumenya sepanjang 310 M, pihak Ibrahim mendapatkan uang cuma-cuma sebesar Rp. 910.000, tanpa bekerja dan juga tidak mengemban tanggung jawab sedikitpun," pungkas Saifan.

Sementara itu, Geuchik Buket Seuraja, Mulyadi, mengaku bahwa pihak TPK ditengarai tidak transparan dan juga terindikasi melakukan beberapa kesalahan saat melaksanakan kegiatan pembangunan saluran pembuang 310 M dan 2 unit plat beton. 

Ditempat terpisah, seorang tokoh intelektual Buket Seuraja, Zulfadli Idris, secara tegas mengatakan akan melaporkan TPK ke pihak penegak hukum.
"Sudah sering sekali saya berikan nasehat pada pihak TPK, tetapi mereka sok pintar dan terkesan menganggap remeh segala nasehat yang saya berikan selama ini. Malah, pagar serta sejumlah tumbuhan tanaman keras milik orang tua saya telah mereka dzalimi, tanpa ada pemberitahuan sama sekali oleh pihak mereka," sebut Zulfadli.

"Sebagai efek jera bagi mereka, saya akan tantang mereka ke ranah hukum. Silakan ajak pihak FT, UPK dan jika perlu ajak pihak PJOK untuk berdebat dengan saya terkait berbagai permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan saluran pembuang 310 M dan 2 unit plat beton, anggaran PNPM Tahun Anggaran (TA) 2014," demikian ungkap Zulfadli.

Saat dijumpai wartawan, Ketua TPK Desa Buket Seuraja, A. Yani, tidak ada ditempat, dan hp selulernya tidak aktif hingga berita ini diturunkan.(ar)









Komentar

Tampilkan

Terkini