-->






 





Jalan Penghubung Seuneubok Dalam-Darul Falah Kerap Menelan Korban

16 Oktober, 2014, 10.29 WIB Last Updated 2014-10-16T03:29:34Z
ACEH TIMUR – Pengaspalan jalan Hotmix tahun anggaran 2013, di Gampong Seuneubok Dalam, Simpang Patebong, Kecamatan Darul Falah, Aceh Timur dengan panjang yang diperkirakan 1,5 kilometer dan lebar 3,60 kilometer kerap menimpa musibah bagi pengguna jalan itu. 

Pasalanya, jalan penghubung kecamatan yang baru dipakai sekira 10 bulan itu menurut masyarakat pembangunan jalan aspal menjadi lebih sempit dari jalan dasar.

Amatan lintasatjeh.com, jalan dasar sebelum pembangunan aspal dengan ukuran 5 meter namun setelah pengaspalan jalan itu berubah ukuran menjadi lebar 3,60 meter. Penyempitan lebar jalan membuat pengguna jalan resah, dikarenakan acap terjadi kecelakaan.

“Selama jalan hotmix itu dibangun banyak pengendara sepmor yang terjungkal ke parit dan sawah, bahkan tak luput dari tabrakan maut,” ujar M. Isa (50), pengendara jalan kepada lintasatjeh.com, Kamis (16/10).

Biasanya, sambungnya, sebelum dibangun jalan itu, ketika ada mobil truck yang melintas masih bisa pengendara melintas di pinggir jalan. Namun, setelah pembangunan jalan hotmix itu selesai di bangun pada tahun 2013 kemarin, terpaksa harus berhenti atau jika tidak, maka harus memilih banting setiur ke sawah dan masuk parit.

Warga berharap, agar pemerintah dan dinas terkait lebih mengutamakan keselamatan rakyat dalam merancang bangunan sebelum dibangun. Pemerintah jangan tutup mata dan hanya memikirkan untung banyak dari proyek yang dikerjakan.

“Karena nyawa rakyat adalah suatu nilai yang harus diutamakan bagi sebuah Negara,” tutupnya.

LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) menyebutkan proyek tersebut diduga ada kekurangan volume pada pengaspalan dan juga disebabkan ada pembangunan tambahan plat beton untuk penguatan badan jalan.

“Hal itu salahsatu penyebab terjadinya penciutan volume jalan,” jelas Manajer Pemberantasan Korupsi LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI), Zulmalek, S.Kom.

Menanggapi hal ini pihaknya berharap kepada pemerintah dan instansi terkait seharusnya memberikan proyek kepada perusahaan yang benar-benar mengedepankan kualitas dan kuantitas, bukan malah mengedepankan keuntungannya saja. (M-04)
Komentar

Tampilkan

Terkini