-->

Ribuan Massa Tuntut Zaini Lengser

08 September, 2014, 13.54 WIB Last Updated 2014-09-08T08:51:08Z
Banda Aceh, Ribuan massa yang tergabung dalam BP2A yang didominasi oleh remaja putri dan ibu-ibu, untuk ketiga kalinya kembali membanjiri Kantor DPR Aceh untuk menyuarakan aspirasi rakyat guna menuntut mundur Doto Zaini dari Gubernur Aceh, Senin (9/9/2014).


Massa datang sekira pukul 10.30 WIB, langsung memadati jalan utama Tgk. Daud Beureuh depan Kantor DPRA. Massa yang didominasi masyarakat korban konflik, janda-janda korban konflik, anak yatim korban konflik dan berbagai elemen masyarakat juga membawa berbagai poster kecaman terhadap kebobrokan dan kegagalan Pemerintah Doto Zaini selama dua tahun kepemimpinannya, antara lain "Istri Zaini Bukan WNI, Zaini membangun dinasti, Kami ingin dipimpin oleh orang-orang mengabdi untuk rakyat, Zaini mundur UU PA terealisasi, Zaini harus mundur, Kami tidak mau dipimpin oleh penghianat, dll".



Orator langsung beraksi bergantian untuk menyuarakan jeritan rakyat Aceh karena kesengsaraan rezim Doto Zaini, menuntut DPRA segera membentuk pansus untuk memakzulkan Gubernur Aceh dan menuntut orang nomor satu di Aceh ini untuk segera mundur dari jabatannya.


Salah satu pendukung aksi Akhiruddin dalam orasinya, menyatakan BP2A mendesak DPRA untuk menyelesaikan seluruh permasalahan yang terjadi di Aceh, mendesak DPRA untuk mengevaluasi Pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan ZIKIR, mendesak DPRA untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk Pemakzulan ZIKIR dan juga mendesak ZIKIR untuk segera mundur.

"Hanya ada satu kata, jangan mau dibohongi. Lawan pemimpin yang dzalim, turunkan Doto Zaini Abdullah dari Gubernur Aceh yang sudah menyengsarakan rakyat," kata Akhiruddin bersemangat yang disambut sorak sorai massa tanda sepakat.

Sekira pukul 11.45 WIB, massa masuk ke halaman Kantor DPRA dan disambut oleh anggota DPRA Tgk. Harun dan Tgk. Ermiadi dari Fraksi Partai Aceh serta Sekwan DPRA.

Tgk. Harun mengungkapkan bahwasanya tuntutan rakyat Aceh sudah disampaikan kepada pimpinan DPRA. Namun mekanisme dan tata cara menyampaikan aspirasi harus sesuai undang-undang.

"Pimpinan DPRA sudah berkomunikasi dengan gubernur dan meminta gubernur untuk meluangkan waktu bertemu langsung dengan rakyatnya. Tapi belum ditentukan kapan waktu pastinya," terang Tgk. Harun.

"Kami dari Partai Aceh juga akan mendukung dan memfasilitasi aspirasi rakyat demi kesejahteraan masyarakat Aceh," sebut Ketua Fraksi Partai Aceh.

Sementara itu penanggung jawab aksi Hendra Budian, menyatakan memberi waktu selama 3 hari kepada anggota dewan untuk merealisasikan tuntutan rakyat Aceh. Apabila tidak terealisasi, tanggal 10 September BP2A mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak lagi dari seluruh penjuru Aceh.

"Kita sudah dengar dari Tgk. Harun selaku Ketua Fraksi Partai Aceh akan mendukung dan memfasilitasi aspirasi kita, kami beri waktu hingga tanggal 10 untuk menepatinya kalau tidak maka kami akan datang lebih banyak lagi," pungkas Hendra Budian.

Amatan wartawan massa kali ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP namun aksi sedikit berbeda karena Polwan-Polwan cantik juga terlihat dalam mengawal aksi massa. Sekira pukul 12.00 WIB, massa membubarkan diri dengan tertib. (ar)









Komentar

Tampilkan

Terkini