Kantor Direksi PTPN I |
Ada yang berbeda ketika memasuki area Universitas Samudra (UNSAM) di Kota Langsa. Selain pembangunan gedung yang telah selesai, area tempat nongkrong mahasiswa juga semakin semarak dan tertata indah. Gaya dan lokasi tempat nongkrong ini mirip cafetaria terbuka hijau. Terletak di halaman depan sebeleh kiri gedung fakultas hukum cafetaria ini terhampar sampai ke halaman depan gedung fakultas tertanian.
Status Universitas Samudra yang sebelumnya adalah universitas swasta sekarang telah beralih menjadi universitas negeri. Mungkin karena perubahan status ini yang membawa sejumlah perubahan di Unsam. Selain perubahan fisik juga perubahan suasananya, termasuk “suasana hati”, begitu ungkapan beberapa alumni dan mahasiswa Unsam.
“Kuliah di Unsam yang statusnya sekarang adalah universitas negeri memiliki rasa percaya diri yang lebih dibanding kuliah di universitas swasta,” ucap Bambang mahasiswa fakultas hukum.
Ibnu Hajar, alumni angkatan 24 mengungkapkan perasaan bangga Unsam yang saat ini sudah menjadi universitas negeri. “ Apresiasi yang tinggi kepada PT.Nusantara I persero yang telah membantu penegerian Unsam,” ungkap Ibnu Hajar,SH.
Pada perjalanan panjang penegrian Unsam sempat memunculkan statemen dari beberapa pihak yang mengatakan mustahil mendapatkan status sebagai universitas negeri karena banyaknya persyaratan yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh Universitas Samudra.
Sejak tahun 2005, Unsam telah diusulkan menjadi Universitas Negeri (PTN) tetapi usul itu ditolak oleh Menteri Pendidikan Nasional, pada waktu itu Prof. Malik Fajar. Kemudian tuntutan penegerian UNSAM dilajutkan kembali pada tahun 2008 yang mendapat respon positif dari Dirjen Dikti, Prof. DR. Fazli Jalal. Hingga tahun 2011 penegerian Unsam masih dalam proses.
Salah seorang Dosen yang juga masuk dalam tim perjuangan penegrian Unsam, Syahrul Atan,SH,MH mengungkapkan kendala paling berat dalam proses penegrian adalah masalah lahan Kampus yang disyaratkan oleh Menteri Diknas, Prof. DR. Bambang Sudibyo, yang ditegaskan pada suatu audiensi Mei 2009.
“Sarat penegrian yang paling berat adalah Unsam harus memiliki lahan kampus minimal 30 hektar”. Saat itu UNSAM hanya mempunyai luas lahan lebih kurang 9,3 hektar dan kampus lama yang mempunyai luas lahan lebih kurang 2.400 m2,” ucap Syahrul Atan. Pada waktu itu dapat dimaklumi jika ada yang berkomentar penegerian Unsam hampir mustahil”. Namun, kata Syarul Atan semua itu menjadi motivasi untuk terus berusaha mendapatkan status Unsam sebagai universitas negeri.
Akhir tahun 2011, Yayasan Unsam berhasil memperoleh lahan Kampus seluas 40 hektar yaitu lahan PT. Nusantara I (Persero) Langsa yang diserahkan dalam bentuk hibah. Maka lahan untuk pengembangan kampus Universitas Samudra di Desa Meurandeh menjadi 49,3 hektar.
Setelah semua persyaratan dilengkapi maka pada 29 Juni 2012 dilaksanakan penyerahan aset Unsam kepada negara bertempat di kantor Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Kemudian penegerian Unsam ditetapkan dengan Perpres Nomor 37 Tahun 2013, tentang Pendirian Universitas Samudra.
Pada Rabu 4 Juli 2013, secara resmi Mendikbud, M. Nuh dan rombongan komisi 10 DPR RI meresmikan Universitas Samudra (Unsam) Langsa menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang sebelumnya berstatus swasta.
Syahrizal Ardha,SH,MH mengatakan berhasilnya perjuangan penegerikan Unsam tidak terlepas dari dukungan dan peran PT.Nusantara I (Persero) yang bersedia melepaskan lahan HGU seluas 40 hektar yang kemudian diberikan kepada Unsam. “ Kontribusi PT.Nusantara I dalam pembagunan pendidikan di aceh pantut dicontoh oleh perusahaan lain,” ucap Syahrizal Ardha,SH,MH, dosen dan juga direktur LKBH Unsam.
Humas PT.Nusanatara I (Persero), Adi Yusfan mengatakan pemberian lahan seluas 40 hektar kepada Universitas Samudra yang merupakan salah satu syarat penegrian universitas tersebut adalah bentuk nyata dukungan perusahaan dalam dunia pendidikan khususnya di Aceh.
Selain Universitas Samudra, PT.Nusantara I juga memberikan lahan seluas 10 hektar kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa. Penyerahan sertifikat lahan dilaksanakan pada november 2011 oleh direktur utama PT.Nusantara I (Persero) Erwin Nasution kepada wali kota langsa dan disaksikan ketua yayasan,rektor universitas Samudera, rektor STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa dan jajaran direksi PT.Nusantara I (Persero).
“Partisipasi PT.Nusantara I (Persero) dalam mendukung kegiatan pendidikan di aceh khusunya perguruan tinggi yang ada di lingkungan perusahaan diharapkan menjadi motifasi bagi dunia pendidikan aceh khususnya kota langsa untuk menjadi lebih baik dan berkembang seiring kemajuan dunia,” ungkap Adi Yusfan.
Program bantuan bidang pendidikan juga diwujudkan dengan memberikan beasiswa kepada anak karyawan yang berprestasi dan masyarakat sekitar yang kurang mampu untuk dapat meringankan biaya sekolah. Bantuan beasiswa diberikan pada awal tahun ajaran baru baik di tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, diberikan secara bergulir setiap tahunnya.
”Bantuan beasiswa hingga tahun 2013 telah terakumulasi sebesar Rp2.105.243.000,” ungkap Adi Yusfan.
Saat ini Universitas Samudra Langsa mempunyai dua kampus yaitu kampus lama terletak di jalan Iskandar muda no 3-4 Langsa, sedangkan kampus baru terletak di Desa Meurandeh, kira-kira 1,5 km sebelah timur Kota Langsa. Kedua kampus tersebut digunakan masing-masing kampus lama digunakan untuk fakultas ekonomi. Kampus baru fakultas hukum, fakultas pertanian, fakultas keguaruan dan ilmu pendidikan, fakultas teknik serta gedung biro rektor, perpustakaan dan fasilitas pendukung lain yang sedang dalam pembangunan antaranya laboraturium teknik dan pertanian, kantor BEM dan Senat Mahasiswa serta laboratorium rumah kaca.
Universitas Samudra menetapkan visi yaitu “Terwujudnya sistem Pendidikan Tinggi di Universitas Samudra yang maju dan bermutu di atas Standar Nasional Pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, professional, kompeten dalam bidangnya dan mampu bersaing di era global”.
Pertambahan jumlah mahasiswa, dosen serta pegawai tentunya menuntut pertambahan jumlah ruangan serta fasilitas yang akan dipakai. Disamping itu direncanakan untuk masa yang akan datang akan dibuka beberapa Fakultas dan Jurusan sehingga menuntut fasilitas sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Unsam merencana pengembangan kawasan yaitu pembangunan sejumlah gedung Fakultas yang belum selesai dan pembangunan fasilitas pendukung seperti area perumahan dosen, area olah raga, auditorium, gedung pengadilan semu, supermarket kampus dan fasilitas pendukung lainya.
Para mahasiswa dan mahasiswi serta beberapa alumni yang nangkring di cafetaria di depan fakultas pertanian Unsam tampak bersemangat dengan wajah ceria berbagi cerita dan komentar seputar perjuangan penegerian Unsam.
“Akhirnya, Unsam menjadi universitas negeri, salut kepada tim penegerian Unsam dan terimaksih kepada PT.Nusantara I (persero),” ucap Taufik Hidayat, SH alumni angkatan 24 Unsam Langsa.
Lokasi Kampus dan Status Tanah
Uraian
|
Lokasi I
Area Kampus yang ada pada saat ini
|
Lokasi II
Lokasi baru sebagai perluasan dari
pengembangan yang lama
|
I.
Kampus Utama
Gampung Meurandeh
1. Luas Tanah
2. Letak terhadap Kota
3. Jarak terhadap Pusat Kota
4. Jenis jalan akses
5. Tingkat jalan akses
6. Status pemilikan Tanah
|
9,3 ha
Dalam Kota
2 km
Jalan Umum
Regional
Hak Milik
|
40 ha
Dalam Kota
3 km
Jalan Umum
Regional
Hak Milik
|
II.
Kampus Kota
Fakulatas Ekonomi
1. Luas Tanah
2. Letak Terhadap Kota
3. Jarak terhadap Pusat Kota
4. Jenis jalan akses
5. Tingkat jalan akses
6. Status pemilikan Tanah
|
2.400 m2
Di tengah Kota
0 km
Jalan Umum
Regional
Hak Milik
|
2 ha
Dalam Kota
3 km
Jalan Umum
Regional
Hak Milik
|
Oleh : Ivo Lestari