-->

Nelayan di Aceh Utara Mogok Melaut

30 September, 2014, 21.56 WIB Last Updated 2014-10-01T02:34:29Z
LHOKSUKON - Pasca diberlakukannya pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berdampak bagi para nelayan di Aceh, hingga terjadi aksi mogok melaut.

Kelangkaan bahan bakar jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjadi penyebab para nelayan di pesisir pantai Ule Rubek, kecamatan Seunuddon, kabupaten Aceh Utara.

"Nelayan berhenti melaut sejak dua hari terakhir karena susah mendapatkan solar," ujar Panglaot Ule Rubek Timur, Amir Yusuf, kepada lintasatjeh.com, Selasa (30/9).

Masih kata dia, dengan mogoknya para nelayan hingga berakibat buruk bagi ekonomi mereka karena mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau pun kebutuhan sehari-hari keluarganya di rumah.

"Bagaimana tidak, nelayan adalah mata pencaharian mereka sementara bahan bakar yang untuk mengoperasikan boat tidak ada. Kalaupun ada sangat mahal," sebut Amir.

Menanggapi kelangkaan solar bersubsidi, Pengawas SPBU Meunasah Ranto, Lhoksukon, Jamaluddin mengatakan kelangkaan solar bersubsidi terjadi sejak ditetapkannya pembatasan BBM bersubsidi sekitar sebulan yang lalu.

Namun, kata dia, untuk solar jenis non subsidi selalu tersedia di SPBU dengan harga Rp 15.000/ per liter. Harga itu jauh lebih mahal daripada solar bersubsidi Rp 5.500.

"Namun solar yang bersubsidi tidak ada," pungkas Jamaluddin. (01)
Komentar

Tampilkan

Terkini