Gedung Sanitasi yang Bermasalah. Foto/nen |
Hal itu sebagaimana yang dilaporkan masyarakat setempat kepada LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI), Senin (8/9).
Ketua LSM KCBI, Radikun menyebutkan berdasarkan keterangan masyarakat yang diterimanya bahwa biaya bangunaan tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp150 juta dengan nomor kontrak (640/3.12.B/C.2/SP/CK-DAK/2013) Masa kontrak 22 Juli 2013 s/d 23 Oktober 2013.
Ketua LSM KCBI, Radikun menyebutkan berdasarkan keterangan masyarakat yang diterimanya bahwa biaya bangunaan tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp150 juta dengan nomor kontrak (640/3.12.B/C.2/SP/CK-DAK/2013) Masa kontrak 22 Juli 2013 s/d 23 Oktober 2013.
Dana Pembangunan tersebut masuk langsung kerekening kelompok BARU MAJU,-0690-01-001196-53-8 BRI Lhoksukon, ketua kelompok Baru maju Irwan Firdaus mengatakan,pada media ini,uang tersebut masuk 3 tahab, pada tahab pertama di potong 12 jt dan tahab kudua 13 jt, dan lain lain dengan jumlah 28 juta.
LSM KCBI dalam hal ini mengaku sudah mengkonfirmasi pihak Dinas Cipta Karya Badruzaman. Namun pihaknya membantah melakukan pemotongan uang tersebut. Namun, pihaknya pun tidak menampik ada melakukan pemotongan untuk biaya pajak 12% yang lain tidak ada pemotongan.
LSM KCBI melihat oknum Dinas Cipta Karya telah menyalah gunakan wewenang sedangkan di Juklis dan RAB tidak ada tercantum biaya pajak, PPN-PPH. Ironisnya, temuan LSM KCBI di lapangan terjadi pemotongan Rp28 juta sesuai pengakuan ketua kelompok Baru Maju Irwan Firdaus.
LSM KCBI melihat oknum Dinas Cipta Karya telah menyalah gunakan wewenang sedangkan di Juklis dan RAB tidak ada tercantum biaya pajak, PPN-PPH. Ironisnya, temuan LSM KCBI di lapangan terjadi pemotongan Rp28 juta sesuai pengakuan ketua kelompok Baru Maju Irwan Firdaus.
Dampaknya, pembangunan tersebut sampai sekarang belum rampung dikerjakan diantaranya, Intalasi air, pemasang keramik hingga terjadi ancaman kepada ketua kelompok Buru Maju Irwan Firdaus oleh masyarakat setempat. Menurut Iwan saat melaporkan kepada LSM KCBI mengaku pembangunan tersebut terkendala uang tidak cukup lagi dikarenakan ada pemotongan oleh dinas.
Saat dikonfirmasi Lintasatjeh.com, pihak Dinas Cipta Karya Razali membantah tentang pemotongan uang pembangunan tersebut "Itu mengada-ngada dan masalah itu sedang dalam proses Polisi kita tunggu saja hasilnya".
Begitu juga pembangunan di Gampong Leubok Mane, Kecamatan Langkahan, pun terjadi pemotongan yang sama oleh oknum dinas cipta Karya, Aceh Utara.
"Kami berharap kepada pihak yang berwenang untuk mengusut kasu pembangunan yang bermasalah itu sesuai hukum yang berlaku," pinta Radikun. (karnen)
"Kami berharap kepada pihak yang berwenang untuk mengusut kasu pembangunan yang bermasalah itu sesuai hukum yang berlaku," pinta Radikun. (karnen)