-->

252 Calon Jamaah Haji Aceh Besar Dipeusijuek

11 September, 2014, 15.08 WIB Last Updated 2014-09-11T10:49:40Z
Wakil Bupati Aceh Besar Drs. H. Syamsulrizal, MKes menyerahkan cenderamata kepada salah seorang JCH pada acara peusijuek dan pelepasan JCH di Masjid Jamik Al-Munawwarah Kota Jantho, (FOTO : M. Iswanto)
ACEH BESAR - Sebanyak 252 Calon Jamaah Haji (CJH) dipeusijuek (tepung tawari) di Mesjid Agung Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Kamis 11 September 2014. Jamaah yang akan diberangkatkan ke tanah suci mekkah ini telah dibekali berbagai ilmu dan wawasan tentang pelaksanaan ibadah haji melalui serangkaian kegiatan manasik haji. Jamaah ini masing-masing tergabung dalam Kloter 1 dan Kloter 6 Embarkasi Banda Aceh.


Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Besar Drs. H. Salahuddin, MPd berharap para JCH yang telah dibekali berbagai ilmu itu agar dapat melaksanakan haji secara baik, sempurna, serta kelak dapat meraih predikat haji mabrur. "Insya Allah, calon jamaah yang tergabung dalam Kloter 1 akan masuk asrama haji Banda Aceh pada 18 September 2014 sekitar pukul 24.00WIB dan direncanakan berangkat ke tanah suci pada 19 September 2014," kata H Salahuddin.


Dari jumlah jamaah tersebut, JCH yang paling tua adalah Cut Ti Aisyah binti Alamsyah (94 tahun), dan JCH termuda bernama Sheila Syaidatul Akmal binti Jusmal Diansyah (21 tahun). Hadir dalam acara melepaskan CJH ini diantaranya, Sekdakab Aceh Besar Drs H Jailani Ahmad MM, unsur Muspida dan Muspida Plus, Staf Ahli Bupati, Para Asisten Setdakab, pejabat Kanmenag Aceh Besar, Kepala SKPD dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Hadir juga pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Besar, serta tokoh-tokoh masyarakat.


Wakil Bupati Aceh Besar Drs. H. Syamsulrizal, MKes dalam kesempatan itu memberi pandangan kepada calon jamaah. "Melaksanakan ibadah haji ke tanah suci tentunya tidak sama dengan berdarmawisata keluar negeri, karena untuk melaksanakan ibadah haji kita dituntut untuk menguasai semua petunjuk dan ketentuan yang berhubungan dengan keabsahan haji," kata Wakil Bupati.


Menurut wakil bupati, jika tidak mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut tentunya ibadah haji itu tidak sah dan semua perngorbanan yang jelas akan sia-sia. Oleh karenanya, lanjut Wakil bupati, sebelum diberangkat melaksanakan ibadah haji, setidaknya harus lebih dahulu mempersiapkan diri dengan bermacam-macam persiapan secara matang dan teratur, baik dalam bentuk material maupun ilmu pengetahuan yang diperlukan. "Sehingga dalam melaksanakan ibadah haji nantinya memperoleh hasil yang baik dan memuaskan yaitu haji yang mabrur dan makbul yang diridhai Allah SWT," kata orang nomor dua di Aceh Besar ini.


Karena haji yang mabrur itulah yang menjadi dambaan dan harapan kita semua, kata dia lagi. Dimana kemabruran haji tersebut akan memperoleh balasan dari Allah SWT adalah syurga. Menurut Wabup Aceh Besar, patut disyukuri karena untuk musim haji tahun ini para calon haji yang telah banyak memperoleh pengetahuan ataupun ilmu manasik haji yang sudah mengikuti  baik pada manasik haji yang diselenggarakan oleh IPHI, MPU, KBIH maupun dari organisasi lainnya yang kesemuanya itu bermaksud untuk membantu para JCH saat menunaikan ibadah haji.


Mengerjakan ibadah haji, ujar Syamsulrizal, di samping sebagai ibadah kepada Allah SWT, para jamaah haji  juga dituntut untuk memperhatikan hubungan dan manfaat lainnya yang perlu dibina dan dipupuk dalam melaksanakan ibadah haji ini, antara lain memupuk ukhuwwah islamiyah dengan  seluruh calon jamaah haji, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri sehingga, citra kita akan terkesan baik dan indah di mata kaum muslimin sedunia. Selain itu, juga memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan yang lebih erat sesama calon jamaah haji Indonesia pada  umumnya dan daerah pada khususnya.


Suhu udara di Makkah dan di Madinah pada musim haji tahun ini,  diperkirakan normal seperti tahun yang lalu. Maka, dalam melaksanakan ibadah haji ini, diharapkan kepada semua calon jamaah haji untuk memperhatikan  lima disiplin, yaitu disiplin ibadah, disiplin kesehatan, disiplin makan dan minum, disiplin istirahat, dan disiplin barang.


Kepada petugas Kloter, Wabup Aceh Besar meminta untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kesabarannya dan ketulusannya dalam melaksanakan tugas. "Oleh karenanya, tingkatkan dan jagalah kesabaran menghadapi kondisi JCH. Di samping itu, sebagai petugas  yang akan mendampingi jamaah haji, petugas kloter harus bekerja semaksimal mungkin dan sigap dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun di lapangan. Kepada seluruhnya, saya minta, jaga kekompakan Kloter, dan jaga citra dan marwah masyarakat Aceh. Doa kami, semoga semuanya mendapat predikat haji mabrur dan makbul," harap Drs. H. Syamsulrizal, MKes. (Iswanto)
Komentar

Tampilkan

Terkini