Sejumlah aparat keamanan dari Mapolsek Muara Batu serta unsur Muspika setempat tak tinggal diam mengantisipasi masalah ini. Setidaknya mereka mengawal ketat para aksi agar tidak sampai terjadi hal-hal yang justru mengakibatkan kerugian.
Ketua aksi, Nazmul, mengatakan pihaknya melakukan aksi mogok kerja lantara diantara mereka yaitu beberapa buruh yang bekerja di Pribumi dan Non Pribumi tidak disamakan dengan mereka, padahal antara mereka adalah sama-sama buruh PT. Gatra Mas Internusa.
Mereka yang berkumpul didepan perusahaan produksi Gas ini antaranya Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F-SPTI-K-SPSI) dan Depnaker Lhokseumawe.
Adapun secara rinci tuntutan mereka yaitu :
1. Kontrak Kerja Di PT. Rekayasa Industri Dan Sub Kontraknya Harus Di Ketahui Oleh Disnakersos Kota Lhokseumawe.
2. Samakan Uang Makan Pekerja Lokal Dengan Pekerja Yang di Datangkan Dari Luar Aceh
3. Berikan Transportasi Atau Uang Transport Kepada Pekerja Lokal, Karna Pekerja Luar Kota Lhokseumawe / Aceh Disediakan Transportasi.
4. Sesuaikan Hak THR Pekerja Lokal
5. Hak Pesangon Pekerja Lokal
6. Evaluasi Kembali Kontrak Kerja Antara PT. Gatra Mas Internusa Dengan PT. Citra Pribumi Yang Merugikan Pekerja Lokal
7. Hapuskan Sestem Kerja Harian.
Sementara itu, Kepala Bidang Syarat Kerja Jamsostek Dan Ketenagakerjaan Kota Lhokseumawe, Ade Armansyah mengatakan berdasarkan hasil musyawarah kesepakan dengan Pihak PT Gatra Mas sudah menjembatani dan juga dari pihak PT. Citra Pribumi untuk memberikan uang yang dituntut para pekerja. Kepda pekerja di harapkan jangan ada pengancaman ataupun aksi yang anarkis. [01]
