-->

Mengenal Therapi Bekam Lebih Dekat

20 Agustus, 2014, 09.25 WIB Last Updated 2014-11-24T07:58:22Z

Lintas Atjeh - Bekam menjadi salah satu terapi pengobatan yang cukup digemari masyarakat. Tanpa konsumsi obat, beberapa orang mengaku merasakan manfaat bekam untuk mengobat sakit yang dirasakan. Sebenarnya, bagaimana efektivitas bekam menyembuhkan penyakit?

"Prosedurnya yaitu dengan membersihkan peredaran darah. Darah manusia itu ada usianya 30 hari. Kalau bentuknya sudah tidak bagus biasanya akan didaur ulang oleh liver tapi kadang ada yang tidak didaur ulang," papar Nurhayati Abbas, Konsultan dan Terapis Rumah Sehat Herba di Bekasi,

Nah, diutarakan Nurhayati, darah yang tidak ikut didaur ulang nantinya akan membentuk sedimentasi yang menyebabkan macam-macam penyakit. Saat itulah, bekam diklaim bisa 'mengikis' sedimentasi tersebut.

"Bekam akan menarik sel darah-darah yang telah rusak itu. Berbagai penyakit yang berhubungan dengan darah jadi bisa disembuhkan," lanjut Nurhayati dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (20/8/2014).

Dihubungi terpisah, dr Hasan Mihardja, M.Kes, SpAk, dari Poliklinik Akupunktur RSCM mengatakan sejauh ini terapi bekam untuk mengatasi beberapa penyakit belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Meskipun, pernah ada penelitian soal bekam.

"Dulu Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) pernah melakukan penelitian soal bekam, tapi itu penelitian dalam skala sangat kecil sehingga tidak dapat disimpulkan," tutur dr Hasan.

Senada dengan dr Hasan, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, dari Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM menyarankan masyarakat harus hati-hati saat melakukan terapi bekam. Sebab, pengobatan bekam tidak dikenal dalam pengobatan modern.

"Kemudian, perlu diperhatikan apakah penyedia jasa layanan bekam terstandar atau tidak," ujar dr Ari.[detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini