-->

KOIIN: ISIS lahir tidak dari rahim agama Islam

06 Agustus, 2014, 22.06 WIB Last Updated 2014-08-07T10:55:46Z
Lintasatjeh.com - Koalisi Ormas Islam Indonesia (KOIIN) menyatakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sengaja memakai logo-logo bernuansa Islam dalam perkembangannya. Padahal ISIS lahir tidak dari rahim agama Islam.

Demikian dikatakan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Musthofa Ali Yakub dalam jumpa pers 'Selamatkan Indonesia dari ISIS' yang diselenggarakan KOIIN di Galery Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).
Adapun, KOIIN ini terdiri dari sejumlah ormas Islam, di antaranya Pengurus Besar Nahdlatutl Ulama (PBNU), LHKP-Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jamaah Anshorut Tauhit (JAT), serta Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).

"ISIS itu tidak dilahirkan dari rahim umat Islam. Jadi dia dilahirkan oleh rahim dari luar umat Islam," kata Ali.
Ali menyebut sedikitnya ada 2 alasan kenapa ISIS lahir tidak dari rahim umat Islam. Pertama, ajaran atau cara-cara kelompok ini berlawanan dengan ajaran Islam itu sendiri. Misalnya, penggunaan stempel Rasulullah dalam bendera ISIS.

Stempel itu terdapat pada bagian bendera ISIS yang di dalamnya ada tulisan berbentuk bulatan di mana pada bagian atasnya terdapat tulisan Allah dan di bawahnya Muhammad, maka bila dibaca dari bawah itu Muhammad Rasulullah.

"Itu kan stempel Rasulullah ketika Rasul ingin mengirim surat ke penguasa. Karena surat tidak dibaca kalau tidak ada stempel. Dan di situ tulisan Muhammad Rasulullah," ujarnya.

Menurut Ali, tidak ada satu pun umat Islam yang berani memakai stempel Nabi Muhammad itu untuk kepentingan apa pun. Tapi berbeda dengan ISIS yang menggunakannya untuk stempel mereka.
"Menurut kami ini di luar kewajaran," ujar Ali.

Kedua, menyangkut pembunuhan kepada orang muslim dan non-muslim, terutama terhadap orang-orang yang bukan kelompoknya, bagi Ali itu sudah sangat jelas bukanlah ajaran Islam. Ia mengatakan, ISIS kabarnya telah membunuh orang non-muslim di Armenia.

"Islam tidak pernah mengajarkan membunuh orang muslim dan non-muslim karena perbedaan," katanya.
Lebih lanjut Ali menambahkan, ISIS sendiri memang bukan kelompok pertama di Indonesia yang terlahir bukan dari rahim umat Islam. Sejarah mencatat, ada kelompok Ahmadiyah yang mengimani ada nabi lain setelah Nabi Muhammad, lalu ada juga Syaba'iyah yang merupakan ajaran ekstrem di mana menganggap Syaidina Ali sebagai Tuhan.

"Makanya kelompok (ISIS) ini walau mengibarkan agama Islam tapi ajarannya bertentangan, maka tidak berlaku. Dan masih banyak yang berlawanan dengan Islam dan masih banyak yang sifatnya janggal," kata Ali.[liputan6]










Komentar

Tampilkan

Terkini