Lintasatjeh.com - Semenjak pemerintah membatasi pupuk bersubsidi, efeknya telah merajalela bagi petani. Sejumlah daerah tanaman padinya mulai mengering akibat kelangkaan pupuk.
"Petani sedang susah mencari pupuk, tetapi pemerintah diam saja. Ini seharusnya tanggung jawab mereka," kata Zulkarnaini, salah seorang tokoh masyarakat di Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (06/08/2014).
Menurut Zul, kelangkaan bukan hanya terjadi di musim tanam tahun ini. "Tahun lalu, dan sekarang pupuk langka, ini adalah permainan pemerintah tingkat Kabupaten hingga kecamatan. BPP dan Muspika semua buta," ungkap Zul kepada Lintasatjeh.com.
Memang sudah jelas ini permainan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. PT. PIM saja menyatakan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi sudah dilakukan melalui Dinas terkait. Penyaluran pupuk ke daerah tidak sampai, buktinya kelangkaan pupuk masih terjadi.
"Ini tanggungjawab pemerintah. Kami sudah menyalurkan pupuk melalui Dinas Pertanian dan Pertenakan Aceh Utara," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), Suryadi pada Rabu (06/08/2014) saat dimintai keterangan.
Bahkan, lanjut Suryadi, stok pupuk urea subsidi di PIM melebihi dari permintaan petani. "Jika terjadi kelangkaan pupuk urea subsidi di sejumlah kecamatan itu tanggung jawab pemerintah daerah” ujar Suryadi lagi.
Seperti dipantau media ini, kelangkaan pupuk terjadi dibeberapa daerah dalam setahun terakhir ini. Kelangkaan pupuk ini dapat menyebabkan ketidaksuburan tanaman padi yang memberi efek buruk kepada penghasilan masyarakat. [LA/01]