Lintas Atjeh - Gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memiliki lebih dari 50.000 petempur di Suriah dan merekrut 6.000 orang bulan lalu. Ini kata kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) kemarin.
Kelompok pemantau itu, yang mengandalkan laporannya dari para pegiat, dokter dan pengacara ada di lapangan di Suriah, mengatakan perekrutan terbesar ISIS terjadi pada bulan lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Star, Rabu (20/8).
"Jumlah petempur ISIS lebih dari 50.000 di Suriah termasuk 20.000 non-Suriah," kata direktur SOHR Rami Abdel Rahman.
"Juli menjadi perekrutan terbesar sejak kelompok itu aktif di Suriah pada 2013, dengan lebih dari 6.000 petempur baru," jelas dia.
Tidak ada konfirmasi yang independen mengenai angka itu.
Abdel Rahman mengatakan perekrutan terbaru pada Juli itu termasuk lebih dari seribu petempur asing dari Chechnya dan negara-negara Arab, serta warga muslim dari China.
Dia mengatakan sebagian besar memasuki Suriah dari Turki.
Perekrutan lainnya termasuk para pembelot dari kalangan kelompok-kelompok oposisi bersenjata lainnya, di antaranya 200 petempur berasal dari Front Al-Nusra, kelompok afiliasi Al-Qaidah di Suriah.
ISIS berasal dari cabang Al-Qaidah Irak, tetapi sejak itu melepaskan diri dari kelompok itu.
Pada awalnya ISIS bekerja sama dengan sejumlah kelompok oposisi bersenjata di Suriah. Tetapi tindakannya yang kejam terhadap pemberontak saingan mereka dan para warga sipil telah memicu reaksi buruk mulai Januari tahun ini terhadap kelompok berhaluan garis keras itu.[merdeka]