Lintas Atjeh - Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Seputar ExxonMobil kembali turun melakukan unjuk rasa menuntut beberapa tuntutan kepada perusahaan migas ExxonMobil oil Inc APO yang berada di kecamatan Nibong, kabupaten Aceh Utara, Kamis (28/08).
Pada pukul 14.00 WIB tadi pihak Humas ExxonMobil mencoba menjumpai pendemo di depan pintu utama perusahaan tersebut untuk meminta perwakilan agar melakukan audiensi di dalam ruangan, namun koordinator aksi menolak tawaran tersebut.
"Kami tidak mau audiensi perwakilan yang masuk kedalam, kami mau pihak manajemen ataupun humas ExxonMobil yang keluar menjumpai kami di depan pintu ini," ujar Zulfahmi.
Pantauan Lintasatjeh.com, pihak pengunjuk rasa masih bertahan di depan pintu utama dan di pintu kedua dekat bandara pesawat terbang, dan pihak keamanan dari Polres Aceh Utara, Pam Provit serta Brimob terlihat masih berjaga-jaga.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa meminta pihak ExxonMobil untuk tidak melakukan penggusuran kepada pedagang yang berjualan di pinggiran jalan di seputaran ExxonMobil, kemudian mengembalikan pembelian atau keagenan ExxonMobil untuk dikembalikan ke Aceh Production Operations (APO) Point'A di Aceh Utara.
"Dana CSR agar diprioritaskan kepada masyarakat ring 1 (satu) ExxonMobil dan pengelolaannya dipercayakan kepada lembaga lokal, serta memprioritaskan rekrutmen tenaga kerja harus masyarakat seputaran Perusahaan," ucap Fahmi, koordinatoor aksi dalam tuntutannya.
Pihaknya juga menuntut agar beasiswa diutamakan kepada mahasiswa seputaran perusahaan raksasa migas tersebut, kemudian besi tua yang dianggap limbah juga diminta untuk dinikmati oleh masyarakat sekitar dan pengunjuk rasa juga meminta untuk diputuskan system call off atau outshoorching.
"Kami juga meminta jalan ExxonMobil APO agar diperbaiki dengan berkualitas, dan pihak ExxonMobil harus bertanggungjawab atas pencemaran lingkungan ataupun kebisingan."
Setelah berorasi sekitar dua jam, demonstran kemudian membakar bendera Amerika Serikat sebagai bentuk protes dan kekecawaan terhadap perusahaan raksasa itu.
Massa juga sempat berupaya mendobrak pintu gerbang ExxonMobil untuk masuk ke dalam karena tidak ada seorang pun pihak Exxon Mobil yang keluar menemui mereka. Pada saat menjelang azan magrib massa kemudian dibubarkan secara paksa oleh pihak aparat keamanan.[la/kingli]