Lintasatjeh.com - Kawasan wisata Pantai Ulerubek, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara tak kurang dari 4 ribu pengunjung pada Minggu (03/08/2014). Pengunjung dari berbagai daerah mulai berangsur-angsuran memadati pesisir pantai tersebut sejak pukul 12.00 hingga pukul 17.00WIB.
Tapi sayang, ada isu yang tersebar baru-baru ini yang bahwa kawasan wisata kelas bawah itu bakal ditutup total. Dari isu tersebut menyebutkan, proses penutupan kawasan itu lantaran ditakuti akan bertambah kesempatan maksiat yang berasal dari pengunjung. Sepertinya kawasan pesisir itu kurang ditata seperti kawasan pariwisata lain.
Artinya, lokasi pantai setidaknya ditata berdasarkan prosedur syari'at Islam yang saat ini sedang berlaku di daerah Aceh. Menyikapi keterkaitan isu ini, kebetulan tokoh-tokoh masyarakat setempat pun tengah berupaya mencari solusi dari pemerintak. Setidaknya mereka bisa mendapat solusi yang baik.
Beberapa waktu lalu, memang kawasan wisata itu sempat diberlakukan aturan yang sama, namun entah kenapa aturan tersebut berjalan kandas. Justru itu, isu negatif pun muncul kembali ketika kawasan wisata telah mencatat peningkatan wisatawan lokal.
Yang mendorong peningkatan ekonomi warga setempat bergantung pada hasil laut, dan tambak. Efeknya, jika nanti tempat wisata ditutup juga akan memicu proses perekonomian daerah setempat atau Pendapatan Asli Daerah (PAD). [LA/TAS/SULAIMAN]
Tapi sayang, ada isu yang tersebar baru-baru ini yang bahwa kawasan wisata kelas bawah itu bakal ditutup total. Dari isu tersebut menyebutkan, proses penutupan kawasan itu lantaran ditakuti akan bertambah kesempatan maksiat yang berasal dari pengunjung. Sepertinya kawasan pesisir itu kurang ditata seperti kawasan pariwisata lain.
Artinya, lokasi pantai setidaknya ditata berdasarkan prosedur syari'at Islam yang saat ini sedang berlaku di daerah Aceh. Menyikapi keterkaitan isu ini, kebetulan tokoh-tokoh masyarakat setempat pun tengah berupaya mencari solusi dari pemerintak. Setidaknya mereka bisa mendapat solusi yang baik.
Beberapa waktu lalu, memang kawasan wisata itu sempat diberlakukan aturan yang sama, namun entah kenapa aturan tersebut berjalan kandas. Justru itu, isu negatif pun muncul kembali ketika kawasan wisata telah mencatat peningkatan wisatawan lokal.
Yang mendorong peningkatan ekonomi warga setempat bergantung pada hasil laut, dan tambak. Efeknya, jika nanti tempat wisata ditutup juga akan memicu proses perekonomian daerah setempat atau Pendapatan Asli Daerah (PAD). [LA/TAS/SULAIMAN]