Lintasatjeh.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman menyatakan ada sejumlah daerah rawan konflik yang menjadi perhatian khusus jajarannya dalam pengamanan Pemilihan Umum 2014. Daerah rawan itu terutama Aceh, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara.
Di Aceh, kata Sutarman, Kepolisian mendapatkan informasi sejumlah petugas panitia pemungutan suara dan panitia pemilihan kecamatan di Aceh Tengah mengundurkan diri. "Ini jadi perhatian saya, makanya tadi pagi saya temui KPU dan Bawaslu," kata Sutarman di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta, Senin, 7 April 2014.
Tak hanya itu, polisi juga menaruh perhatian khusus terhadap serangkaian penembakan di Aceh. Untuk mempertebal keamanan, Mabes Polri mengirimkan 341 personel Brimob. "Kami juga menurunkan tim back up penindakan atau penegakan hukum sehingga diharapkan Aceh kondusif," ucapnya.
Untuk Papua, Sutarman menjelaskan, ada pergeseran suara ke daerah-daerah yang disebabkan adanya sistem noken sehingga masyarakat mewakilkan hak pilihnya ke kepala suku. "Ini sangat rawan. Kami tingkatkan pengamanan di sana," kata mantan ajudan presiden Abdurrahman Wahid itu.
Adapun di Sumba Barat Daya, NTT, kerawanan seiring adanya kericuhan terkait dengan hasil pemilihan kepala daerah. Meski tidak ada hubungan dengan pemilu, hal itu berpengaruh pada persiapan pesta rakyat lima tahunan ini. "Dampaknya, logistik pemilu terbakar," ujar bekas Kepala Badan Reserse dan Kriminal ini.
Sutarman melanjutkan, untuk Sulteng, Kepolisian memusatkan perhatian terhadap adanya kelompok garis keras yang berpotensi mengganggu pemilu. "Untuk Jawa, Medan, Sumatera Selatan, seperti sebelumnya, kami sudah menyiapkan pengamanan," tuturnya. "Kami ambil peta kerawanan dari data pemilukada." (Baca: KPU Minta TNI Awasi Ketat Enam Provinsi) | Int
Di Aceh, kata Sutarman, Kepolisian mendapatkan informasi sejumlah petugas panitia pemungutan suara dan panitia pemilihan kecamatan di Aceh Tengah mengundurkan diri. "Ini jadi perhatian saya, makanya tadi pagi saya temui KPU dan Bawaslu," kata Sutarman di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta, Senin, 7 April 2014.
Tak hanya itu, polisi juga menaruh perhatian khusus terhadap serangkaian penembakan di Aceh. Untuk mempertebal keamanan, Mabes Polri mengirimkan 341 personel Brimob. "Kami juga menurunkan tim back up penindakan atau penegakan hukum sehingga diharapkan Aceh kondusif," ucapnya.
Untuk Papua, Sutarman menjelaskan, ada pergeseran suara ke daerah-daerah yang disebabkan adanya sistem noken sehingga masyarakat mewakilkan hak pilihnya ke kepala suku. "Ini sangat rawan. Kami tingkatkan pengamanan di sana," kata mantan ajudan presiden Abdurrahman Wahid itu.
Adapun di Sumba Barat Daya, NTT, kerawanan seiring adanya kericuhan terkait dengan hasil pemilihan kepala daerah. Meski tidak ada hubungan dengan pemilu, hal itu berpengaruh pada persiapan pesta rakyat lima tahunan ini. "Dampaknya, logistik pemilu terbakar," ujar bekas Kepala Badan Reserse dan Kriminal ini.
Sutarman melanjutkan, untuk Sulteng, Kepolisian memusatkan perhatian terhadap adanya kelompok garis keras yang berpotensi mengganggu pemilu. "Untuk Jawa, Medan, Sumatera Selatan, seperti sebelumnya, kami sudah menyiapkan pengamanan," tuturnya. "Kami ambil peta kerawanan dari data pemilukada." (Baca: KPU Minta TNI Awasi Ketat Enam Provinsi) | Int