-->

Diduga Anggaran ADD Desa Lokop Ditransfer ke Rekening Geuchik

24 Juni, 2016, 22.40 WIB Last Updated 2016-06-25T14:00:14Z
IST
ACEH TIMUR - Beredar kabar tentang adanya indikasi terkait dana ADD Desa Lokop, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Tahun Anggaran (TA) 2016 masuk ke buku rekening bank atas nama pribadi geuchik setempat. Namun ketika dipertanyakan oleh pihak bendahara desa, Junaidi, sang geuchik Sahuddin, S.Pd, mengaku kepada bendahara desa bahwa rekening bank yang atas nama dirinya tersebut adalah buku rekening bank milik desa.

Saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui HP, pihak Bendahara Desa Lokop, Kecamatan Serbajadi, Junaidi, Jum'at (24/6/16) menjelaskan, dirinya baru dipilih oleh warga untuk menduduki jabatan bendahara desa pada bulan April 2016 kemarin, dan mulai aktif bekerja pada awal Mei 2016.

Menurut Junaidi, beberapa waktu yang lalu dirinya pernah mengkomplain kepada pihak geuchik terkait dana ADD yang masuk ke buku rekening bank atas nama pribadi geuchik. Namun kata Junaidi, saat itu geuchik menjelaskan kepadanya, walaupun atas nama geuchik tapi buku rekening bank tersebut adalah milik desa.

Oleh karena dirinya tidak terlalu paham tentang permasalahan buku rekening desa, Junaidi menerangkan bahwa saat itu dirinya mengiyakan saja dan tidak terlalu mempermasalahkan lagi perihal dana ADD yang masuk pada buku rekening bank atas nama pribadi geuchik.

Lanjutnya, beberapa waktu lalu ada masuk dana ADD ke buku rekening bank atas pribadi geuchik yang katanya buku rekening Desa Lokop sejumlah Rp.128.000.000 (seratus delapan puluh juta). Dari sejumlah dana yang masuk tersebut, geuchik melakukan transfer dana ke buku rekening bank milik bendahara lama yang bernama Peuje sejumlah Rp.36.000.000 (tiga puluh enam juta) untuk membayar panjar pembelian bibit batang gelugur.

Jelasnya, pada RAB ADD Desa Lokop Tahun Anggaran 2016, ada diterangkan tentang beberapa pelaksaan kegiatan yang akan dilakukan oleh desa tersebut. Diantaranya penyediaan bibit batang asam gelugur untuk warga yang harganya mencapai Rp.16 ribu per batang, namun Junaidi mengaku tidak tahu persis tentang berapa jumlah penyediaan bibit batang asam gelugur.

Selain itu, terang Junaidi lagi, pihak desa juga menganggarkan dana ADD untuk kebutuhan mesin babat yang nantinya akan diberikan satu mesin babat untuk setiap kepala keluarga (KK) yang jumlah seluruhnya yakni 170 KK serta membuat dua tong sampah beton sebanyak dua buah.

"Dan pada hari Kamis (23/6/16) kemarin, geuchik dan saya mendatangi bank untuk menarik dana ADD di bank dengan dana sejumlah Rp.214.050.000 (dua ratus empat belas juta lima puluh ribu rupiah) namun karena pihak bank tidak memiliki kas dengan sejumlah uang yang diminta, maka geuchik hanya menarik uang tunai sejumlah Rp.14.050.000 (empat belas juta lima puluh ribu rupiah) dan uang itu berada pada tangan geuchik. Sisanya sejumlah Rp.200 juta ditransfer oleh pihak bank ke buku rekenening atas nama geuchik yang katanya buku rekening desa. Saya hanya mengatakan tentang apa yang saya tahu," demikian ungkap Bendahara Desa Lokop Junaidi. 

Sementara itu, Geuchik Desa Lokop, Sahuddin, S.Pd, saat dikonfirmasi melalui HP, awalnya tidak mengangkatnya. Namun setelah dikirim pesan melalui pesan singkat (sms), tidak lama kemudian geuchik menelpon wartawan Lintas Atjeh.com.

Dengan nada yang terkesan kurang bersahabat, geuchik Sahuddin menanyakan identitas wartawan, lalu secara spontan menyuruh wartawan LintasAtjeh.com untuk menjumpai dirinya di Lokop.

Ketika wartawan LintasAtjeh.com mempertanyakan, apakah geuchik tidak bisa memberikan penjelasan tentang yang dikonfirmasi melalui hp saja? Aneh bin ajaib, sang geuchik terkesan semakin bingung dan malah terdengar berbicara ngelantur.

"Dari wartawan ya pak? klo bisa jumpa dimana aja, biar saya tahu siapa bapak," itu kata Geuchiek Sahuddin, S.Pd, dan kemudian tanpa beretika langsung mematikan hpnya.[zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini