-->

Ketum PPWI Ingatkan Modus Penipuan Kanjeng Dimas

13 Mei, 2016, 18.20 WIB Last Updated 2016-05-13T11:20:24Z
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) mengingatkan kepada publik terkait modus penipuan yang dilakukan oleh seorang berjuluk Kanjeng Dinas.

"Yth. Rekan PPWI dan semua warga di seluruh nusantara. PPWI Nasional terpanggil untuk menyampaikan agar berhati-hati terhadap seorang warga yang dikenal luas sebagai Kanjeng Dimas," demikian pesan Wilson Lalengke, S. Pd, M. Sc, MA yang diterima redaksi LintasAtjeh.com melalui whatsapp messenger, Jum'at (13/5/2016).

Lanjut pria akrab disapa Shony ini, mengatakan 'Kanjeng Dimas' yang patut disematkan nama 'Kanjeng Penipu' ini berdomisili di Probolinggo, Jawa Timur, diduga telah melakukan penipuan ke banyak orang dengan modus penggandaan uang “dana barokah”.

"Oknum Kanjeng ini telah menipu salah satu anggota PPWI atas nama Sumardi, asal Langsa, Provinsi Aceh, yang dirugikan Rp. 600.000,- melalui transfer bank," tandasnya.

Shony membeberkan kronologi umum yang dilakukan saat menjalankan tipu-tipunya sebagai berikut:

1. Mengumumkan dan menawarkan kepada publik melalui media sosial (facebook) untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi warga yang tersangkut masalah hutang, kebutuhan dana mendesak, dan lain-lain.

2. Warga yang berminat kemudian menghubungi oknum kanjeng itu dan menyampaikan keluhannya, yang intinya butuh dana besar dan cepat, meminta sang kanjeng menolongnya.

3. Kanjeng menyanggupi, dan meminta mahar. Untuk komunikasi lebih lanjut, kanjeng meminta calon mangsa menghubungi via SMS/telepon ke nomor: 085232067731 dan/atau 085606818498.

4. Melalui komunikasi SMS, telepon, dan kontak pribadi tersebut, negosiasi harga mahar dan transfer dana ke rekening si kanjeng dilakukan.

Modus-modus itu jamak dilakukan Kanjeng Dimas, bahkan sebuah laporan kejadian juga masuk ke Sekretariat PPWI, Kamis (12 Mei 2016). Sumardi anggota PPWI Langsa mengaku sudah tertipu dengan mentransfer uang sebanyak 600 ribu.

"Itu sudah dikurangi mas, awalnya minta 3,5jt. Setelah itu kurang lagi jadi 1,5jt, kemudian turun lagi jadi 700rb, yang terakhir jadi 600rb. Karena saya ingin mengecek kebenarannya maka saya kirimkan. Mau digandakan," tutupnya dari Sumardi.

Kanjeng Dimas juga meminta beberapa permintaan. Kata Kanjeng Dimas, tapi dana jennengan ini masih berbau bangkai nak, dana ini harus di sucikan dulu sama 3 minyak macam, jennengan harus menebus minyak minyak tersebut, nama minyaknya, 1 minyak jafar sulaiman: 500x2 1,000jt, 2 minyak tapal jin: 350x3 1,jt 50rb, 3 minyak malaikat subuh: 150x3 450rb jadi jennengan harus menebuh minyak tersebut 2,jt 500rb.

Terkait kasus oknum Kanjeng Dimas (jubah merah) tersebut, PPWI menyampaikan hal-hal berikut:

1. Kanjeng Dimas bukan anggota PPWI, mohon teman-teman PPWI dan warga semua pada umumnya tidak terbujuk rayu oleh yang bersangkutan, ketika mengesankan dirinya sebagai anggota atau mitra kerja PPWI.

2. Setiap warga yang merasa telah dirugikan oleh oknum Kanjeng Dimas tersebut, silahkan menyampaikan informasi/data tentang kronologi kejadiannya kepada Sekretariat PPWI di daerah Anda dan/atau ke PPWI Nasional di Jakarta melalui email: ppwi.nasional@gmail.com, pengurus.ppwi@pewarta-indonesia.com, atau SMS/WA/Call Center 081371549165 (Bang Shony).

3. Kepada pihak berwajib (aparat kepolisian), kiranya berkenan berinisiatif melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka mencegah bertambahnya korban penipuan oknum Kanjeng Dimas tersebut.

4. Kepada seluruh anggota PPWI dari semua kalangan, kiranya berkenan membantu menghentikan praktek penipuan oleh oknum kanjeng penipu itu melalui cara dan strategi pendekatan masing-masing.

"Informasi ini disampaikan untuk diketahui, dimaklumi, dan antisipasi terjadinya penipuan berkedok penggandaan uang dana barokah oleh Kanjeng Dimas menimpa anda, keluarga maupun sahabat semua. Terima kasih," demikian pesan Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke.[Ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini