JAKARTA
- Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) mengingatkan kepada
publik terkait modus penipuan yang dilakukan oleh seorang berjuluk Kanjeng
Dinas.
"Yth.
Rekan PPWI dan semua warga di seluruh nusantara. PPWI Nasional terpanggil untuk
menyampaikan agar berhati-hati terhadap seorang warga yang dikenal luas sebagai
Kanjeng Dimas," demikian pesan Wilson Lalengke, S. Pd, M. Sc, MA yang
diterima redaksi LintasAtjeh.com melalui whatsapp messenger, Jum'at
(13/5/2016).
Lanjut
pria akrab disapa Shony ini, mengatakan 'Kanjeng Dimas' yang patut disematkan
nama 'Kanjeng Penipu' ini berdomisili di Probolinggo, Jawa Timur, diduga telah
melakukan penipuan ke banyak orang dengan modus penggandaan uang “dana
barokah”.
"Oknum
Kanjeng ini telah menipu salah satu anggota PPWI atas nama Sumardi, asal
Langsa, Provinsi Aceh, yang dirugikan Rp. 600.000,- melalui transfer
bank," tandasnya.
Shony
membeberkan kronologi umum yang dilakukan saat menjalankan tipu-tipunya sebagai
berikut:
1.
Mengumumkan dan menawarkan kepada publik melalui media sosial (facebook) untuk
membantu mengatasi masalah yang dihadapi warga yang tersangkut masalah hutang,
kebutuhan dana mendesak, dan lain-lain.
2.
Warga yang berminat kemudian menghubungi oknum kanjeng itu dan menyampaikan
keluhannya, yang intinya butuh dana besar dan cepat, meminta sang kanjeng
menolongnya.
3.
Kanjeng menyanggupi, dan meminta mahar. Untuk komunikasi lebih lanjut, kanjeng
meminta calon mangsa menghubungi via SMS/telepon ke nomor: 085232067731
dan/atau 085606818498.
4.
Melalui komunikasi SMS, telepon, dan kontak pribadi tersebut, negosiasi harga
mahar dan transfer dana ke rekening si kanjeng dilakukan.
Modus-modus
itu jamak dilakukan Kanjeng Dimas, bahkan sebuah laporan kejadian juga masuk ke
Sekretariat PPWI, Kamis (12 Mei 2016). Sumardi anggota PPWI Langsa mengaku
sudah tertipu dengan mentransfer uang sebanyak 600 ribu.
"Itu
sudah dikurangi mas, awalnya minta 3,5jt. Setelah itu kurang lagi jadi 1,5jt,
kemudian turun lagi jadi 700rb, yang terakhir jadi 600rb. Karena saya ingin
mengecek kebenarannya maka saya kirimkan. Mau digandakan," tutupnya dari
Sumardi.
Kanjeng
Dimas juga meminta beberapa permintaan. Kata Kanjeng Dimas, tapi dana jennengan
ini masih berbau bangkai nak, dana ini harus di sucikan dulu sama 3 minyak
macam, jennengan harus menebus minyak minyak tersebut, nama minyaknya, 1 minyak
jafar sulaiman: 500x2 1,000jt, 2 minyak tapal jin: 350x3 1,jt 50rb, 3 minyak
malaikat subuh: 150x3 450rb jadi jennengan harus menebuh minyak tersebut 2,jt
500rb.
Terkait
kasus oknum Kanjeng Dimas (jubah merah) tersebut, PPWI menyampaikan hal-hal
berikut:
1.
Kanjeng Dimas bukan anggota PPWI, mohon teman-teman PPWI dan warga semua pada
umumnya tidak terbujuk rayu oleh yang bersangkutan, ketika mengesankan dirinya
sebagai anggota atau mitra kerja PPWI.
2.
Setiap warga yang merasa telah dirugikan oleh oknum Kanjeng Dimas tersebut,
silahkan menyampaikan informasi/data tentang kronologi kejadiannya kepada
Sekretariat PPWI di daerah Anda dan/atau ke PPWI Nasional di Jakarta melalui
email: ppwi.nasional@gmail.com, pengurus.ppwi@pewarta-indonesia.com, atau
SMS/WA/Call Center 081371549165 (Bang Shony).
3.
Kepada pihak berwajib (aparat kepolisian), kiranya berkenan berinisiatif
melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka mencegah bertambahnya korban
penipuan oknum Kanjeng Dimas tersebut.
4.
Kepada seluruh anggota PPWI dari semua kalangan, kiranya berkenan membantu
menghentikan praktek penipuan oleh oknum kanjeng penipu itu melalui cara dan
strategi pendekatan masing-masing.
"Informasi
ini disampaikan untuk diketahui, dimaklumi, dan antisipasi terjadinya penipuan
berkedok penggandaan uang dana barokah oleh Kanjeng Dimas menimpa anda,
keluarga maupun sahabat semua. Terima kasih," demikian pesan Ketua Umum
PPWI, Wilson Lalengke.[Ar]