ACEH TAMIANG - Unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik
Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh
Tamiang yang berlokasi di Desa Kampung Durian, Kecamatan Rantau, dikabarkan
sudah lama tidak difungsikan dan selama ini tinja yang diangkut oleh
mobil-mobil tank milik BLHK terindikasi dibuang secara sembarangan di lokasi
yang tidak semustinya.
Salah
seorang warga Kabupaten Aceh Tamiang, Syaifuddin, kepada lintasatjeh.com, Senin
(11/4/2016) menyampaikan, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik BLHK
Pemkab Aceh Tamiang sudah bertahun-tahun tidak berfungsi dan tinja yang
diangkut oleh mobil-mobil tank milik BLHK dibuang dalam lokasi kebun sawit
dekat workshop (bengkel) yang lokasinya tidak jauh dari IPLT.
Ironisnya
lagi, kata Syaifuddin, baru-baru ini ketika alat berat jenis Excavator (beco)
membersihkan lumpur tinja di kolam IPLT, operator langsung memasuki alat berat
tersebut ke dalam kolam sehingga mengakibatkan kolam IPLT rusak.
Syaifuddin
menambahkan, dirinya pernah mendengar informasi bahwa IPLT milik BLHK Pemkab
Aceh Tamiang memiliki biaya operasinya. "Jika benar IPLT milik BLHK Pemkab
Aceh Tamiang memiliki biaya operasinya, apakah telah dikelola dengan
semustinya?," tutup Syaifuddin.
Kepala
Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Pemkab Aceh Tamiang, Samsul Rizal,
S.Ag, saat dikonfirrmasi terkait perihal tersebut melalui telepon selulernya,
mulanya dirinya berusaha berkilah bahwa tidak benar tinja dibuang secara
sembarangan ke lokasi yang tidak semustinya dan Samsul Rizal juga nekad
berbohong bahwa kolam yang rusak bukan disebabkan oleh alat berat, melainkan
karena sudah lama lama sekali tidak terurus yakni, semenjak tahun 2011 lalu.
Ketika
ditanyai tentang biaya operasional IPLT, Kepala BLHK Pemkab Aceh Tamiang yang
bertitel sarjana agama tersebut terlihat mulai emosi dan berbicara dengan nada
marah-marah.
Saat
dimohon oleh wartawan lintasatjeh.com, agar jangan memberikan keterangan dengan
cara marah-marah, Samsul Rizal meminta agar wartawan bersedia menjumpai dirinya
di kantor BLHK. Namun saat wartawan menyatakan bahwa akan datang ke kantor
setelah naik berita, Samsul Rizal langsung mematikan telepon selulernya.[zf]