-->

Gawat! Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Milik BLHK Atam Sudah Lama Tidak Difungsikan

12 April, 2016, 09.34 WIB Last Updated 2016-04-12T02:34:19Z
ACEH TAMIANG - Unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang yang berlokasi di Desa Kampung Durian, Kecamatan Rantau, dikabarkan sudah lama tidak difungsikan dan selama ini tinja yang diangkut oleh mobil-mobil tank milik BLHK terindikasi dibuang secara sembarangan di lokasi yang tidak semustinya.

Salah seorang warga Kabupaten Aceh Tamiang, Syaifuddin, kepada lintasatjeh.com, Senin (11/4/2016) menyampaikan, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik BLHK Pemkab Aceh Tamiang sudah bertahun-tahun tidak berfungsi dan tinja yang diangkut oleh mobil-mobil tank milik BLHK dibuang dalam lokasi kebun sawit dekat workshop (bengkel) yang lokasinya tidak jauh dari IPLT.

Ironisnya lagi, kata Syaifuddin, baru-baru ini ketika alat berat jenis Excavator (beco) membersihkan lumpur tinja di kolam IPLT, operator langsung memasuki alat berat tersebut ke dalam kolam sehingga mengakibatkan kolam IPLT rusak. 

Syaifuddin menambahkan, dirinya pernah mendengar informasi bahwa IPLT milik BLHK Pemkab Aceh Tamiang memiliki biaya operasinya. "Jika benar IPLT milik BLHK Pemkab Aceh Tamiang memiliki biaya operasinya, apakah telah dikelola dengan semustinya?," tutup Syaifuddin.

Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Pemkab Aceh Tamiang, Samsul Rizal, S.Ag, saat dikonfirrmasi terkait perihal tersebut melalui telepon selulernya, mulanya dirinya berusaha berkilah bahwa tidak benar tinja dibuang secara sembarangan ke lokasi yang tidak semustinya dan Samsul Rizal juga nekad berbohong bahwa kolam yang rusak bukan disebabkan oleh alat berat, melainkan karena sudah lama lama sekali tidak terurus yakni, semenjak tahun 2011 lalu.

Ketika ditanyai tentang biaya operasional IPLT, Kepala BLHK Pemkab Aceh Tamiang yang bertitel sarjana agama tersebut terlihat mulai emosi dan berbicara dengan nada marah-marah.

Saat dimohon oleh wartawan lintasatjeh.com, agar jangan memberikan keterangan dengan cara marah-marah, Samsul Rizal meminta agar wartawan bersedia menjumpai dirinya di kantor BLHK. Namun saat wartawan menyatakan bahwa akan datang ke kantor setelah naik berita, Samsul Rizal langsung mematikan telepon selulernya.[zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini