BANDA ACEH - Terkait sikap Kepala Puskesmas Bandar Pusaka yang mempersulit
penggunakan fasilitas Ambulance untuk membawa jenazah korban hanyut ke RSUD
Tamiang dengan alasan pihak Puskesmas tidak mempunyai biaya makan minum supir
dan minyak ambulance, ditanggapi serius Anggota DPR Aceh, Asrizal H. Asnawi,
Sabtu (13/02/2016).
Dihubungi melalui selularnya, Politisi Partai Amanat
Nasional (PAN) ini, kepada lintasatjeh.com mengatakan dalam hal ini, para
pejabat terkait yakni Kepala RSUD, Kepala Dinas Kesehatan dan Bupati Aceh
Tamiang harus memberikan sangsi tegas kepada Kepala Puskesmas Bandar Pusaka.
"Kalau memang benar, harus diberikan sangsi tegas.
Ambulance itu khan milik masyarakat, semua masyarakat berhak mendapatkan
pelayanan," tegasnya.
Menurutnya, Puskesmas berfungsi melayani masyarakat apalagi
dalam keadaan darurat. Seharusnya tidak ada alasan untuk tidak melayani
masyarakat. “Kalau memang sudah tidak mau bekerja di Puskesmas, ya sudah jangan
ada alasan seperti itu. Ambulance sudah ada anggarannya sendiri termasuk untuk
peremajaan,” pungkasnya sembari menegaskan agar Kepala Puskesmas Bandar Pusaka
diberikan sangsi tegas.
Sebelumnya diberitakan Seorang petani (warga
pendatang_red), Rahma (36), warga Blang Kejeren, Kabupaten Gayo Lues, hanyut di
Sungai Bengkelang, Rabu (10/2/16) kemarin.
Informasi yang dihimpun
lintasatjeh.com, mayat korban ditemukan oleh para warga beserta Tim SAR dalam
keadaan sudah tidak bernyawa dan terapung di sungai yang berada di Desa Rantau
Bintang, Kecamatan Bandar pusaka (sekitar 7 KM dari lokasi tenggelamnya
korban_red).
Dalam upaya melakukan otopsi,
dikabarkan bahwa Tim SAR meminta tolong mobil ambulance melalui pihak Kepala
Puskesmas Kecamatan Bandar Pusaka untuk membawa jenazah mayat ke Rumah Sakit
Umum Aceh Tamiang.
Anehnya, Kapus Bandar Pusaka,
H. Syamsuddin, memberi alasan bahwa mobil ambulance milik puskesmas tidak ada
bahan baku minyak (BBM) ditambah lagi dengan alasan tidak ada uang makan dan
uang rokok supir.
Akhirnya, mayat terpaksa dibawa
dengan mobil double cabin, dimasukkan kedalam boat dan diikat diatas mobil Tim
SAR.
Terkait perihal tersebut, Kepala Puskesmas Bandar
Pusaka, H. Syamsuddin, belum dapat dikonfirmasi.[ar/zf]