Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) hari
ini serentak dan semarak di 104 Kota/Kabupaten. HPSN ini merupakan sebagai
gerakkan nasional bebas sampah 2020. Menurut bebassampah.id Gerakkan ini
sebagai kerja bakti nasional yang diselengggarakan setiap tahunnya pada tanggal
21 februari diseluruh Indonesia. Mualai dari Kota, Pesisir Pantai dan bahkan
sampai ke gunung. Gerakkan HPSN hari ini didukung oleh 465 komunitas, lembaga
dan yayasan, belum termasuk tergabung dalam komunitas Bank Sampah. Bank Sampah
termasuk sebagai penggerak bebas sampah nasional dengan partner Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
HPSN di Kota Bekasi berjalan dengan
langsar di Balai Walikota Bekasi. Waste4Chage.com (W4C) menegaskan HPSN
serentak dilaksanakan care free day, baik secara inisiatif sendiri
maupun komunitas kemudian ditutup dengan operasi pugut sampah. W4C dalam hal
ini berkalaborasi dengan 30 komunitas peduli lingkungan lainnya. Pelopor bebas
sampah 2020 didukung oleh semua lapisan masyarakat.
Saya di Kota Bekasi berkaborasi dengan Berkah
Oleh Sampah dan Berkah Olah Sampah (BOS Consulting) dan Bank Sampah Pelopor
Mandiri dengan dukungan Komunitas Empatisan Revolusi Energi Nasional (KEREN),
Lembaga Edukasi Nasional Teknologi dan Energi Rakyat Indonesia (LENTERA),
Yayasan Pelopor Peradaban, Sieben Ahren (sebuah komunitas peduli lingkungan
Jerman) dan Sahabat Archery.
Dalam acara tersebut kami membawa
spanduk yang fenomenal dengan tulisan besar “SAMPAH BUKAN MASALAH”, keberanian
tulisan yang kami buat bukan tidak berdasar tapi karena dukungan dibelakang
kami yang siap mengolah sampah. Sehingga harga sampah sangat berharga di jika
diolah dengan caraenterpreuneur.
Gerakkan HPSN ditempat lain, sebutkan
saja Aceh khususnya di kota Lhokseumawe yayasan pelopori oleh sahabat saya satu
sekolah dulu di MTs.S Muhammadiyah Lhokseumawe, yaitu Heru Tesar Ichsan yang
mengambil lokasinya di Pantai Ujong Blang Lhokseumawe. Begitu juga teman-teman
yang lain seperti Riau, Lampung, NTB, Kalimatan Barat, Sulawesi Selatan juga
melakukan hal yang sama.
Kembali ke Kota Bekasi yang diikuti oleh
beberapa sekolah, Yayasan, LSM, Komunitas, Bank Sampah Se Kota Bekasi. Bank
Sampah Kota Bekasi juga berkumpul dalam sebuah wadah yaitu Sentra Bank Sampah
Kota Bekasi, yang didukung pemerintah. Rahmat Efendi dalam sambutannya selaku
Wali Kota Bekasi, mengatakan bahwa sampah di Kota Bekasi harus ditangani secara
keseluruhan. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan termasuk pihak sekolah yang
bisa membuat atau menambahkan jam kebersihan baik di lingkungan sekolah, turun jalan atau ke tempat lainnya. Dengan hal
ini kita berharap kota Bekasi terbebas dari yang namanya sampah, Balai Wali
Kota, Minggu (21/2/2016).
Setelah Apel di Lapangan Balai Walikota
Bekasi kemudian di lanjutkan dengan gerakkan pugut sampah di sepanjang jalan
Samarecon dan sekitarnya. Dan akhiri dengan timbang sampah di Sentra Bank
Sampah Kota Bekasi yang diketua Pak Sairoji. Sampah yang dikumpulkan itu
kemudian diserahkan kepada Rumah Sedekah Sampah. Untuk diolah dan dipergunakan
untuk kegiatan sosial lainnya. Diaharapakan dengan acara seperti ini Indonesia
terbebas dari yang nama sampah.
Oleh: Amriadi Al Masjidiy*) Penulis Merupakan Aktivis Lingkungan
di Kota Bekasi, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di STID Mohammad
Natsir.