-->

Demo Bupati Hamdan Sati, Forum Pemuda Penyelamat Tamiang Bakar Keranda Mayat

10 Februari, 2016, 17.02 WIB Last Updated 2016-02-10T14:26:11Z
ACEH TAMIANG – Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Pemuda Penyelamat Tamiang (FP2T), menggelar aksi damai di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Rabu (10/2/16).

Massa dengan mengenakan jubah berwarna hitam dan bertopeng wajah Hamdan Sati serta membawa keranda jenazah, berunjuk rasa mengkritik kinerja pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang.

Saat bergerak ke Kantor Bupati Aceh Tamiang, puluhan pendemo meneriakkan yel-yel, Bupati Hamdan Sati Korup! Bupati Hamdan Sati Takut Isteri! Serta membacakan puisi berjudul “Sadarlah”.

(Baca : Puisi "Kritikan" Untuk Bupati Aceh Tamiang)

Di depan Kantor Bupati, koordinator aksi Sayed Zainal M, SH (48) dan seorang mahasiswa yang berasal dari Desa Kaloy, Kecamatan Bandar Pusaka Suhaji (23), melakukan orasi dan menyampaikan beberapa tuntutan kepada Bupati Aceh Tamiang.

Adapun tuntutan massa sebagai berikut :

Pertama segera mengambil langkah dan kebijakan untuk tidak memberikan izin lingkungan kepada PT. Tripa Semen Aceh (TSA) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, serta diumumkan ke public di Aceh Tamiang. Kedua terbuka dan transparan dalam rencana KSO kelola Migas di Aceh Tamiang. Jangan menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.

Ketiga bertanggungjawab dan selesaikan masalah politeknik, Keempat gunakan kewenangan menurut Undang-Undang dalam melakukan pencegahan alih fungsi hutan dan perusakan hutan dan Kelima mendesak Bupati Hamdan Sati secara kongkrit dalam proses pelibatan publik sebagai mekanisme control, menuju pemerintahan yang baik, bebas dari kolusi dan korupsi.

Keenam apabila Bupati Hamdan Sati tidak menanggapi tuntutan dan sikap yang dituntut FP2T, maka FP2T segera menurunkan massa yang lebih besar dan akan minta pertanggungjawaban sosial.

Setelah melakukan orasi dan menyampaikan tuntutan, para pendemo diterima oleh Asisten I, Helmi SE, dan menyampaikan bahwa  masyarakat Desa Kaloy tidak merasa keberatan atas pembangunan pabrik semen yang terletak didesa mereka.

"Mengenai perizinan Perguruan Tinggi Politehnik, jika ada yang merasa keberatan silahkan melakukan gugatan ke pengadilan," pungkas Asisten I, Helmi, SE.

Aksi demo oleh Forum Pemuda Penyelamat Tamiang (FP2T) diakhiri dengan pembakaran keranda jenazah dan boneka bergambar Bupati Aceh Tamiang, Ir. H. Hamdan Sati, ST. [zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini