Ist |
Kisah Perjalanan Hidup Gadis Perguato Gorontalo
Oleh Istanjoeng
Namaku
Mariyani, orang-orang biasa memanggilku Ariyani. Ini adalah kisah perjalanan hidupku
yang hari ini belum lekang dalam benakku.
Sebuah
kisah dalam hidupku yang nyaris menyesal seumur hidupku, bila aku sendiri saat
itu tidak berani mengambil sikap. Ya!! Sebuah perjalanan kisah yang aku sendiri
takjub dibuatnya, sebap aku sendiri mungkin menyangka di dunia ini tak ada
orang lain seperti dia.
Pembaca
Nurani yang baik, Tahun 2007 silam, aku dipaksa orang tuaku untuk menikah dengan
seorang pria, Kak Arfan namanya. Kak Arfan adalah seorang lelaki.. yang tinggal
sekampung denganku.
Tetapi
dia satu leting dengan Kakakku saat sekolah dulu, usia kami terpaut empat tahun,
yang aku tahu.. Bahwa sejak kecil adalah Kak Arfan taat kepada orang tuanya,
dan juga rajin ibadahnya.
Dan
tabiat yang dari kecil terbawa-bawa sampai dewasa, aku merasa risih sendiri
dengan Kak Arfan, apabila berpapasan di jalan semisal, sebab sopan santunya
terlalu berlebihan kepada orang-orang, geli aku menyaksikannya.
Yah!!!
Kampungan banget gelagatnya, setiap ada acara-acara ramai di kampong pun, Kak
Arfan tidak pernah kelihatan bergabung dengan teman-teman seusianya, pasti
kalau dicek kerumahnya? Gak ada!.
Orang
tuanya pasti menjawab.. Kak Arfan-nya lagi di Mesjid Nak?,"Menghadiri Majelis
Taklim!," ujar orang tua Kak Arfan.
Dan
memang mudah sekali mencari Kak Arfan, sejak lulus dari Pesantren Alhirat Kota
Gorontalo, Kak Arfan sering menghabiskan waktu bersama orang tuanya, terkadang
Kak Arfan membantu orangtuanya berjualan, kadang bersama bapaknya di kebun atau
di sawah.
Kadang..
Sebagian teman sebayanya menyayangkan potensi-potensi dan kelebih-kelebihannya,
yang tidak tersalurkan. Pembaca lintasatjeh.com! Secara visik memang Kak Arfan
tidak sepadan dengan ukuran ekonomi keluarganya.
Sebab
kadang! Gadis-gadis kampung suka menggodanya, kalau Kak Arfan dalam keadaan
rapi, menghadiri acara-acara di Desa semisal, tetapi bagiku sendiri itu biasa-biasa
saja.
Sebab
bagiku sendiri adalah Kak Arfan adalah sosok yang tidak Istimewa. Apa..!!
Istimewanya menghadiri Taklim, kurang pergaulan dan Kampungan banget, kadang
hatiku sendiri bertanya. Kok bisa ya?! Ada orang Sekolah di Kota!! Namun begitu
kembali ke Desa, tak ada sedikit pun ciri-ciri ke Kotaan yang melekat pada
dirinya.
Hp..
Gak ada, selain membantu orang tua, pasti kerjanya..! Ngaji, Sholat, Taklim,
dan kembali bekerja lagi. Seolah ruang lingkup hoidupnya hanya menonton pada
itu?.. Itu saja.
Sekali-sekali
ke Bioskop kek, ngumpul dengan teman-teman kek, di pertigaan kampung yang
ramainya luar biasa setiap malam Minggu, apalagi setiap malam Minggu dan Kamis
ada Curhat Kisah yang Top banget!, disebuah Stasion Radio yang ada di Kota
Gorontalo.
Kalau
gak salah ingat. Nama acaranya,"Suara Hati," dan pembawa acaranya
juga Satrio Herlambang. Pembaca lintasatjeh.com yang baik, waktu terus
bergulir, dan seperti Gadis-gadis moderen pada Umumnya..! Yang tidak lepas
dengan kata-kata pacaran, aku pun demikian.
Bersambung…………