ACEH TIMUR - Perlakuan salah seorang oknum pegawai di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Aceh Timur, Adi Dharma, SP tergolong sangat aneh bahkan diluar batas kelaziman bagi seorang abdi negara yang notabene memiliki gelar sarjana, berilmu pengetahuan serta luas wawasannya.
Keanehan oknum pegawai tersebut terjadi saat dirinya dikonfirmasi pihak wartawan terkait informasi tentang terlantarnya puluhan ribu bibit rambung bantuan untuk Desa Alue Tui, Kecamatan Bayeun, Rabu (12/3/15) kemarin.
Saat dikonfirmasi (melalui telefon selulernya_red), Adi Dharma tidak memberikan komentar apapun namun setelah beberapa jam berita yang dikonfirmasi tersebut dipublikasikan, tiba tiba oknum yang saat ini telah menjadi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Program Pembibitan Sawit mengirim Short Message Service (SMS) yang terkesan 'bodoh' ke telepon seluler milik wartawan media online globalaceh.com, Zulfadli Idris.
"Adi Dharma, SP dalam smsnya menyampaikan kalau dia telah melapor kepada pihak Kepala Dinas dan Sekretaris Dishutbun Atim, serta telah menjumpai seseorang yang bernama Wanda Kuta Binjei," ungkap Zulfadli Idris kepada lintasatjeh.com, Senin (16/3/15).
"Menurut saya sebagai pihak wartawan bahwa sms dari Adi Dharma tersebut sangatlah tidak berguna, malah akan menjadi bumerang yang dapat menghantam dirinya kembali," terang Zulfadli.
Saya heran, kenapa Adi Dharma mengirim sms setelah beberapa jam berita terkait bantuan tanaman sawit di Alue Tue di ekspose disalah satu media online (6 jam lewat 23 menit_red), dan apa tujuannya memberitahukan kepada saya bahwa dia telah melapor pada Kepala Dinas dan Sekretaris Dishutbun Atim?
"Apa urusan dia yang menjelaskan kepada saya kalau dia telah menjumpai seseorang yang bernama Wanda Kuta Binjei? Siapa sebenarnya Wanda dan statusnya sebagai apa di Dishutbun Atim, apa sebagai bodyguard? Kenapa Adi Dharma terkesan bangga menjelaskan nama tersebut kepada saya?" tanya Zulfadli secara bertubi-tubi.
Sebenarnya jika Adi Dharma mengenal sosok Wanda, kata Zulfadli, dia tidak akan berani menyebut nama itu pada saya. Karena Wanda setahu saya merupakan salah seorang yang menyalahgunakan bantuan tanaman sawit seluas 500 Hektar di Desa Seuneubok Bayu, Kecamatan Indra Makmu. Bahkan semua bukti dan data serta semua informasi itu saya simpan, bantuan tersebut dijualnya.
"Saya juga mendapat informasi bahwa pada hari Senin, tanggal 10 Maret 2015 Kemarin, Wanda telah memfitnah saya di depan Sekretaris Dishutbun Atim, Ibrahim, SP. Dia mengatakan bahwa saya takut pada dirinya karena dia pernah menggertak saya dan berupaya menendang saya," bebernya geram.
Ironisnya, saat itu Ibrahim SP nekad menelan mentah-mentah fitnah tersebut dan malah tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasi kebenarannya pada saya, sekretaris yang terindikasi banyak membuat masalah di Dishutbun Atim tersebut 'berani' menyebar fitnah dari Wanda kepihak lain.
"Yang menjadi pertanyaan saya adalah siapa yang telah menjadi pihak pembisik Adi Dharma sehingga diduga saat dia telah menjadi oknum abdi negara yang tersesat ," pungkas Zulfadli Idris.
Adi Dharma, SP, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut melelalui telepon selulernya, tidak diangkat.
Sementara itu Sekretaris Dishutbun Atim, Ibrahim, SP melalui telepon selulernya mengatakan benar Wanda pernah menyampaikan pada dirinya tentang ketakutan Zulfadli terhadap sosok Wanda.
"Menurut Ibrahim, Wanda menceritakan bahwa dirinya pernah menggertak dan ingin menendang Zulfadli. Perihal tersebut disampaikan Wanda pada saya, hari Senin, 10 Maret 2015 kemarin," demikian pengakuan Sekretaris Dishutbun Atim, Ibrahim, SP. [ar]